Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore ditutup melemah, mengikuti turunnya bursa saham kawasan Asia.

IHSG ditutup melemah 81,12 poin atau 1,19 persen ke posisi 6.734,49. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 9,04 poin atau 0,93 persen ke posisi 962,64.

"Pergerakan IHSG hari ini terkoreksi dan sejalan dengan pergerakan bursa AS dan Asia, di mana hal tersebut disebabkan oleh beberapa hal. Pertama adanya isu geopolitik yang semakin memanas antara Rusia dengan Ukraina, di mana hal ini membuat kekhawatiran para investor akan terjadinya kejadian yang lebih besar," kata Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana di Jakarta, Senin.

Sementara itu dengan rilisnya inflasi AS untuk Januari 2022 yang mencapai 7,5 persen (yoy), memicu kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS menjadi 2 persen.

Baca juga: Peso pimpin penurunan, baht naik di antara mata uang Asia yang beragam

Menurut Herditya, hal itu tentu saja akan menjadi kekhawatiran bagi investor akan adanya pengetatan moneter dari The Fed yang lebih agresif. Konsensus memperkirakan adanya kenaikan 50 basis poin (bps) pada Maret dan 100 bps pada Juli 2022

"Tentunya ini akan berdampak bagi pergerakan nilai tukar negara-negara emerging market dan kebijakan bank sentral emerging market untuk menghadapi hal ini," ujar Herditya.

Dari domestik, lanjut Herditya, kenaikan kasus COVID-19 juga menjadi sentimen negatif, meskipun dari sisi masyarakat tampaknya sudah mulai beradaptasi terhadap hal tersebut.

"Namun dikhawatirkan dengan tingginya kasus COVID-19 ini akan terjadi pemberlakuan PPKM kembali," kata Herditya.

Jumlah kasus harian terkonfirmasi positif COVID-19 di Tanah Air pada Minggu (13/2) kemarin mencapai 44.526 kasus sehingga total kasus mencapai 4,81 juta kasus. Khusus untuk kasus positif varian Omicron telah mencapai 5.106 kasus.

Baca juga: Menko Luhut: Kapasitas WFO kini naik dari 25 persen jadi 50 persen

Dibuka melemah, IHSG terus bergerak di zona merah hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih tak mampu beranjak dari teritori negatif hingga penutupan bursa saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sepuluh sektor terkoreksi dengan sektor transportasi & logistik turun paling dalam 3,07 persen, diikuti sektor teknologi dan sektor barang baku masing-masing turun 2,59 persen dan 1,97 persen. Sedangkan satu sektor meningkat yaitu sektor energi sebesar 1,48 persen.

Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing di seluruh pasar yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau net foreign buy di seluruh pasar sebesar Rp402,91 miliar. Sedangkan di pasar reguler tercatat aksi beli asing dengan jumlah beli bersih Rp168,61 miliar.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.452.273 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 22,89 miliar lembar saham senilai Rp12,45 triliun. Sebanyak 158 saham naik, 403 saham menurun, dan 123 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei melemah 616,49 poin atau 2,23 persen ke 27.079,59, Indeks Hang Seng turun 350,09 poin atau 1,41 persen ke 24.556,57, dan Straits Times terkoreksi 13,78 poin atau 0,4 persen ke 3.415,17.

Baca juga: Saham Jepang ditutup anjlok, Indeks Nikkei terjungkal 616,49 poin
Baca juga: Saham China ditutup turun, terseret sektor properti dan keuangan