Jakarta (ANTARA) - Platform belajar investasi Ternak Uang meraih seed funding atau pendanaan awal tujuh digit dari Co-founder dan Managing Partner Northstar Group, Patrick Walujo, perusahaan modal ventura Kinesys Group dan Alto Partners, untuk meningkatkan literasi finansial masyarakat Indonesia.

Pendanaan akan digunakan untuk pengembangan produk dan positioning platform, pemberdayaan komunitas, hingga pengembangan tim internal.

CEO Ternak Uang Raymond Chin mengatakan, pengembangan produk nantinya akan diarahkan ke ranah teknologi finansial dan produk finansial, serta fokus untuk menghadirkan pengalaman belajar keuangan dan investasi yang merata bagi setiap orang khususnya pada TU Academy. Fitur tersebut akan didukung teknologi artificial intelligence (AI) dan machine learning untuk menghadirkan pengalaman belajar melalui pendekatan personalized learning.

Baca juga: Bank Jago dan Ibu Punya Mimpi ajak ibu kelola keuangan via aplikasi

"Tersedianya akses terhadap literasi keuangan terus menunjukkan perkembangan positif di Indonesia, hingga menyebar di kalangan generasi muda. Inilah yang melandasi kami untuk menghadirkan modul pembelajaran yang mudah dipahami, dan relevan, untuk menjadi pemicu agar semakin banyak masyarakat yang tertarik untuk belajar dari sumber yang kredibel dan terpercaya," ujar Raymond melalui keterangan persnya, Senin.

Meningkatkan literasi finansial masyarakat Indonesia memang telah menjadi misi Ternak Uang, melihat masih banyaknya generasi muda yang terjebak dalam investasi bodong.

Mengutip data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), praktik-praktik investasi bodong sendiri telah merugikan masyarakat Indonesia hingga Rp117,4 triliun dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.

Selain itu, Ternak Uang akan memperkuat posisi sebagai sebuah platform edukasi sosial di mana para anggota komunitas dapat berdiskusi dengan tim research analyst Ternak Uang dengan sistem moderasi dan pengawasan langsung oleh tim internal.

Awal tahun ini, Ternak Uang meluncurkan fitur Financial Checkup, dimana setiap pengguna dapat menganalisa kondisi keuangan secara personal. Analisa dilakukan secara terperinci dengan menghitung rasio arus kas, tabungan, utang dan tanggungan, dana darurat, hingga total aset yang dimiliki. Setelah itu, pengguna akan mendapatkan rekomendasi modul dan pembelajaran personal untuk membantu meningkatkan kondisi keuangan.

Ternak Uang pertama kali didirikan oleh Raymond Chin, seorang serial entrepreneur yang telah memulai karirnya sejak usia 20 tahun dan Timothy Ronald, yang telah dikenal sebagai seorang investor muda dan content creator. Selang beberapa waktu, Felicia Tjiasaka yang merupakan pemegang sertifikat Chartered Financial Analyst (CFA) level 3 bergabung dan mengepalai pengembangan produk di Ternak Uang.

Hingga kini, Ternak Uang telah menghadirkan topik-topik terkait finansial dan investasi dengan Bahasa Indonesia sebagai bahasa utama, agar informasi yang diberikan dapat mudah dipahami dan dicerna oleh masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan.

Baca juga: Hal yang wajib diperhatikan sebelum mengajukan KPR

Baca juga: Ternak Uang-Najwa Shihab galang donasi untuk mahasiswa

Baca juga: Kiat jadi "freelancer" berpenghasilan besar tiap bulan