Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mendorong dan memperkuat pembuatan kebijakan berbasis sains untuk mendukung penanganan berbagai isu bangsa termasuk masalah demografi dan kependudukan.

"Sebagai salah satu dasar dari pembuatan naskah akademis maupun rekomendasi kebijakan itu adalah data sehingga kita benar-benar bisa mendukung kebijakan berbasis sains, berbasis data," kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko dalam Webinar Indonesian Demographic Outlook (IDO) 2022 di Jakarta, Kamis.

Handoko menuturkan sebagai konsekuensi dari amanat mengintegrasikan berbagai unit penelitian dan pengembangan di kementerian/lembaga, BRIN harus mampu mengembalikan layanan yang berbasis riset kepada kementerian/lembaga.

Baca juga: BRIN berharap periset-pakar tangani masalah demografi dan kependudukan

Baca juga: BKKBN perkuat kerja sama dengan Kemenag dan BRIN tuntaskan stunting


Salah satu layanan berbasis riset tersebut adalah untuk menyiapkan data terkait demografi dan kependudukan yang dibutuhkan untuk mendukung pembuatan kebijakan berbasis sains.

"Demografi dan kependudukan ini tentu menjadi salah satu fokus utama kami untuk bisa melaksanakan dan mendukung tidak hanya nanti BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) tapi juga berbagai pihak dan kementerian/lembaga lain," ujarnya.

Banyak pihak khususnya di kementerian/lembaga memerlukan tidak hanya data mentah yang sudah diakuisisi tapi juga analisa kualitatif dari berbagai data termasuk interpretasinya termasuk mengetahui dampak pandemi COVID-19 terhadap kependudukan dan upaya mengatasinya.

"Ini menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk lebih bisa melihat isu demografi dan kependudukan secara lebih komprehensif," kata Handoko.

Diharapkan dari berbagai hasil riset yang dilakukan, ada solusi alternatif dan rekomendasi kebijakan yang lebih konkrit khususnya dalam menjawab tantangan dalam waktu dekat antara lain bonus demografi, kemiskinan dan pemulihan dampak pandemi di Tanah Air.

Baca juga: BRIN tingkatkan kualitas dan kapasitas SDM iptek unggul Indonesia

Baca juga: BRIN bangun sejumlah fasilitas riset pada 2022