Bandarlampung (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengharapkan adanya kawasan pariwisata Bakauheni Habour City mampu menjadi sarana memamerkan produk ekonomi kreatif (ekraf) Lampung.

"Pengembangan Bakauheni Habour City tentu kami mendukung sepenuhnya karena ini merupakan proyek strategis nasional, dan kita harapkan ini bisa jadi tempat showcase produk ekraf Lampung," ujar Sandiaga Uno, di Bandarlampung, Sabtu.

Ia mengatakan, Lampung kaya akan potensi pariwisata, produk ekraf. Sehingga Bakauheni Habour City selain sebagai pusat pariwisata juga dapat dijadikan menjadi pusat ekonomi kreatif.

Baca juga: Menteri BUMN: Investasi Bakauheni Harbour City capai Rp1 triliun

"Lampung ini dari segi geografis dekat dengan Jakarta, kalau semua potensi dikemas dengan baik akan menghasilkan trobosan baru di tengah pandemi COVID-19, salah satunya melalui kawasan Bakauheni Habour City sebagai pintu gerbangnya," katanya.

Menurutnya, telah banyak pula investor yang menanamkan modal untuk pengembangan proyek strategis nasional itu dan dalam waktu dekat akan segera di bangun sejumlah fasilitas.

"Akan ground breaking beberapa hari lagi, dan kita inginkan kawasan ini dikemudian hari dapat meningkatkan penjualan produk ekonomi kreatif, dan pariwisata Lampung. Sehingga pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja dapat terjadi disini," ucapnya pula.

Baca juga: Erick: Kawasan wisata Bakauheni akan jadi jantung baru pertumbuhan

Hal serupa juga dikatakan oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung, Edarwan.

"Proyek strategis nasional Bakauheni Habour City direncanakan melaksanakan ground breaking pada 27 Oktober besok, harapan kita ini bisa jadi pusat pariwisata dan ekonomi kreatif Lampung," kata Edarwan.

Ia mengatakan proyek kawasan pariwisata Bakauheni Habour City itu akan memulai pembangunannya dari pengembangan masjid, revitalisasi Menara Siger, membangun pusat UMKM, serta Creative Hub," ujarnya lagi.

Diketahui sebelumnya Bakauheni Habour City sebagai proyek strategis nasional pertama di Lampung memiliki nilai investasi keseluruhan mencapai Rp1 triliun dan ditargetkan akan selesai dalam lima tahun kedepan, akan memulai pengembangan tahap awal yakni dengan pembangunan masjid dan pusat UMKM.

Dan untuk tahap awal diperkirakan nilai investasi yang akan disalurkan sebesar Rp45 miliar untuk pembiayaan pembangunan masjid berkapasitas 2.000 orang, yang juga bisa menjadi mercusuar.