Dubes Prancis diusir dari Belarus
18 Oktober 2021 09:42 WIB
Arsip foto - Pendukung oposisi mengibarkan bendera sejarah putih-merah-putih Belarus di depan penegak hukum dalam rapat umum yang menuntut pengunduran diri Presiden Belarus Alexander Lukashenko lebih dari sebulan setelah pemilihan presiden yang disengketakan di Minsk, Belarus, September 2020. ANTARA/HO.
Paris (ANTARA) - Duta besar Prancis telah diperintahkan pergi dari Belarus dan dia telah meninggalkan negara tersebut, lapor Kantor Berita Prancis AFP pada Minggu (17/10) mengutip kedutaan besar Prancis di Minsk.
Pihaknya tidak menjelaskan alasan Duta Besar Nicolas de Bouillane de Lacoste diusir. Media setempat melaporkan bahwa pemerintah di Minsk telah memanggil pulang dubesnya untuk Paris, Igor Fesenko.
Namun, kedubes Prancis menulis di situsnya bahwa Lacoste pada Rabu menjamu perwakilan Govori Pravdu (Tell the Truth), organisasi non-pemerintah yang baru-baru ini dilarang, termasuk bertemu salah satu pemimpinnya, Andrey Dmitriev, yang mencalonkan diri pada pilpres tahun lalu.
Kementerian Luar Negeri Belarus dan Prancis serta kedubes Prancis belum dapat dihubungi untuk dimintai komentar.
Hubungan antara negara-negara anggota Uni Eropa dan Belarus surut sejak Presiden Alexander Lukashenko tahun lalu kembali memenangi pemilihan yang dituduh oposisi diwarnai kecurangan.
Dia menindak keras oposisi dengan menangkap semua tokoh pentingnya atau mengirim mereka ke pengasingan.
Baca juga: Amnesty International: Polandia usir migran kembali ke Belarus
Baca juga: Lithuania akan pagari perbatasan dengan Belarus
Sumber: Reuters
Pihaknya tidak menjelaskan alasan Duta Besar Nicolas de Bouillane de Lacoste diusir. Media setempat melaporkan bahwa pemerintah di Minsk telah memanggil pulang dubesnya untuk Paris, Igor Fesenko.
Namun, kedubes Prancis menulis di situsnya bahwa Lacoste pada Rabu menjamu perwakilan Govori Pravdu (Tell the Truth), organisasi non-pemerintah yang baru-baru ini dilarang, termasuk bertemu salah satu pemimpinnya, Andrey Dmitriev, yang mencalonkan diri pada pilpres tahun lalu.
Kementerian Luar Negeri Belarus dan Prancis serta kedubes Prancis belum dapat dihubungi untuk dimintai komentar.
Hubungan antara negara-negara anggota Uni Eropa dan Belarus surut sejak Presiden Alexander Lukashenko tahun lalu kembali memenangi pemilihan yang dituduh oposisi diwarnai kecurangan.
Dia menindak keras oposisi dengan menangkap semua tokoh pentingnya atau mengirim mereka ke pengasingan.
Baca juga: Amnesty International: Polandia usir migran kembali ke Belarus
Baca juga: Lithuania akan pagari perbatasan dengan Belarus
Sumber: Reuters
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2021
Tags: