PON Papua
Silviana berjuang keras dulang emas biliar kedua bagi Papua di PON
6 Oktober 2021 18:42 WIB
Pebiliar putri Papua, Silviana Lu, bersiap memukul bola dalam laga babak final bola 10 ganda putri melawan Annita Kanjaya dari Jawa Barat di Kota Timika, Rabu (6/10/2021). ANTARA/Roy Rosa Bachtiar/am.
Timika (ANTARA) - Atlet tuan rumah, Silviana Lu, keluar sebagai pemenang cabang olahraga biliar di nomor bola 10 tunggal putri setelah mengalahkan pebiliar Jawa Barat Annita Kanjaya dengan skor tipis 7-6 dalam persaingan ketat di babak final yang berlangsung di GOR Biliar SP5 Mimika, Rabu.
Dalam usahanya menyumbang medali emas kedua bagi Papua dari biliar, Silviana mengalami tekanan ketat dari Annita dalam permainan yang berlangsung selama 2,5 jam ini.
Atlet berusia 23 tahun ini, mengawali permainan dengan mencetak dua keunggulan beruntun 2-0. Baru pada gim ketiga, Annita mencetak poin lebih banyak dan mencetak skor pertamanya menjadi 2-1.
Baca juga: Silviana Lu siap persembahkan emas biliar untuk Papua
Tambahan skor kembali diraih Annita saat dia mencatatkan keunggulan poin di gim keempat dan mampu menyamakan kedudukan menjadi 2-2.
Atlet asal Pontianak, Kalimantan Barat yang baru pertama kali membela kontingen Papua ini lagi-lagi bisa unggul dengan memenangi dua gim dan membukukan skor 4-2. Namun Annita juga tak mau ketinggalan dengan kembali menyamakan kedudukan 4-4 lewat kemenangan dua gim beruntun.
Persaingan semakin memanas di gim kesembilan, saat Annita terlihat lebih tegang dan menciptakan kesalahan yang membuat lawannya berkesempatan mendapat pukulan dan menambah poin.
Gim kesembilan berakhir dengan keunggulan bagi Silviana menjadi 5-4, namun dia justru menelan kekalahan dua gim berturut-turut sehingga keadaan berbalik menjadi 5-6 dengan Annita menempatkan posisinya berada di ujung kemenangan.
Akan tetapi keberuntungan berpihak pada Silviana. Atlet peraih medali perunggu ganda putri SEA Games Filipina 2019 ini memegang kendali permainan hingga akhirnya memastikan kemenangan podium tertinggi bagi Papua di cabang olahraga biliar untuk kedua kalinya.
Baca juga: Atlet veteran Papua James Lengkang sumbang emas perdana dari biliar
Baca juga: POBSI ingin GOR Biliar Mimika tetap aktif pasca PON Papua
Baca juga: Jawa Tengah dan Jambi rebut emas pertama di cabang biliar PON Papua
Dalam usahanya menyumbang medali emas kedua bagi Papua dari biliar, Silviana mengalami tekanan ketat dari Annita dalam permainan yang berlangsung selama 2,5 jam ini.
Atlet berusia 23 tahun ini, mengawali permainan dengan mencetak dua keunggulan beruntun 2-0. Baru pada gim ketiga, Annita mencetak poin lebih banyak dan mencetak skor pertamanya menjadi 2-1.
Baca juga: Silviana Lu siap persembahkan emas biliar untuk Papua
Tambahan skor kembali diraih Annita saat dia mencatatkan keunggulan poin di gim keempat dan mampu menyamakan kedudukan menjadi 2-2.
Atlet asal Pontianak, Kalimantan Barat yang baru pertama kali membela kontingen Papua ini lagi-lagi bisa unggul dengan memenangi dua gim dan membukukan skor 4-2. Namun Annita juga tak mau ketinggalan dengan kembali menyamakan kedudukan 4-4 lewat kemenangan dua gim beruntun.
Persaingan semakin memanas di gim kesembilan, saat Annita terlihat lebih tegang dan menciptakan kesalahan yang membuat lawannya berkesempatan mendapat pukulan dan menambah poin.
Gim kesembilan berakhir dengan keunggulan bagi Silviana menjadi 5-4, namun dia justru menelan kekalahan dua gim berturut-turut sehingga keadaan berbalik menjadi 5-6 dengan Annita menempatkan posisinya berada di ujung kemenangan.
Akan tetapi keberuntungan berpihak pada Silviana. Atlet peraih medali perunggu ganda putri SEA Games Filipina 2019 ini memegang kendali permainan hingga akhirnya memastikan kemenangan podium tertinggi bagi Papua di cabang olahraga biliar untuk kedua kalinya.
Baca juga: Atlet veteran Papua James Lengkang sumbang emas perdana dari biliar
Baca juga: POBSI ingin GOR Biliar Mimika tetap aktif pasca PON Papua
Baca juga: Jawa Tengah dan Jambi rebut emas pertama di cabang biliar PON Papua
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021
Tags: