Melbourne (ANTARA News/AFP) - Petenis Belgia Kim Clijsters yang sempat tertinggal pada set pertama akhirnya tampil sebagai juara tunggal putri tenis Australia Terbuka setelah di final mengalahkan petenis China Li Na 3-6, 6-3, 6-3 di Melbourne, Sabtu.

Li Na harus menerima kenyataan gagal untuk mengukir sejarah sebagai petenis Asia pertama yang mampu meraih gelar juara di turnamen grand slam.

Setelah tampil buruk pada set pertama, Clijsters kemudian berhasil mengatasi tekanan untuk merebut dua set berikut pada pertandingan final yang disaksikan sekitar 15.000 penonton di Rod Laver Arena.

Clijsters, petenis berusia 27 tahun itu, tampi di final sebagai unggulan, namun sebagian besar penonton justru menginginkan terjadinya kejutan dan berharap Li Na bisa memenagi pertandingan.

Selama turnamen berlangsung, Li Na selalu menjadi tampil sebagai berita utama di media China dengan harapan petenis berusia 28 tahun asal Wuhan tersebut berhasil menciptakan sejarah, tidak hanya bagi tenis China, tapi juga benua Asia.

Meski bermain mengesankan pada set pertama, penampilan Li Na semakin menurun pada set penentuan, dan kemudian mengeluhkan gangguan komentar penonton dan lampu kilat kamera dari arah tribun penonton.

Bagi Clijsters, gelar juara Australia Terbuka adalah yang pertama dan gelar juara turnaman grand slam keempat, tiga diantaranya diraih di AS Terbuka.

Uniknya, tiga gelar juara grand slam tersebut justru datang setelah ia kembali dari masa istirahat usai melahirkan putrinya, Jada.(*)
(Uu.a032/M020)