Jakarta (ANTARA) - Lewis Hamilton memiliki peluang besar merayakan kemenangan ke-100 dalam kariernya di Formula 1 saat Grand Prix Rusia akhir pekan ini di Sochi.

Pasalnya Mercedes telah memenangi setiap balapan di sirkuit yang dibangun di komplek Olimpiade itu sejak 2014, sedangkan sang pebalap Inggris telah naik podium teratas sebanyak empat kali dari tujuh balapan di sana, sementara rekan satu timnya, Valtteri Bottas juga telah merayakan dua kemenangan di sana.

Akan tetapi, performa di masa lampau tidak selalu menjadi indikator yang terbaik di musim ini.

Baca juga: Russell akan setara dengan Hamilton awali musim 2022 di Mercedes

Pebalap tim Red Bull sekaligus pemuncak klasemen sementara Max Verstappen, yang bakal genap berusia 24 tahun pekan depan, akan tampil semakin menekan dari biasanya ketika persaingan perebutan gelar juara dunia semakin intens.

Tugas Verstappen di Rusia akan lebih berat karena dia harus menjalani penalti mundur tiga posisi start menyusul insiden tabrakan dia dengan Hamilton di Grand Prix Italia, di mana steward menyatakan sang pebalap Belanda menjadi penyebab utama kecelakaan tersebut.

Sementara itu, Hamilton belum pernah memenangi balapan lagi sejak Silverstone pada Juli, tapi Sochi bisa memberikan dia kemenangan ke-100 di upaya kelimanya membalap di sirkuit tersebut.

Baca juga: FIA akan investigasi insiden kecelakaan Verstappen-Hamilton di Monza

Tidak ada tim lain, bahkan Ferrari, pernah memenangi balapan yang sama untuk tahun ketujuhnya secara beruntun, apalagi kedelapan, akan tetapi Mercedes tetap menjadi favorit.

"Lewis... sangat fokus dengan apa yang dia butuhkan untuk berhasil di delapan balapan berikutnya," kata bos tim Mercedes Toto Wolff seperti dikutip Reuters jelang GP Rusia.

"Sedangkan Valtteri, dia membalap jauh lebih baik dari sebelumnya... bertarung untuk kejuaraan, adalah apa yang benar-benar kami nikmati."

Sedangkan Red Bull belum pernah mengamankan pole di Sochi, posisi yang hanya pernah diraih oleh para pebalap Mercedes dan Ferrari.

Baca juga: Hamilton diselamatkan "halo" saat tabrakan dengan Verstappen di Monza

Verstappen, akan tetapi, telah start dari posisi teratas sebanyak delapan kali dari 14 balapan di musim ini.

Tujuh kemenangan yang ia raih di musim ini juga berkat posisi start tiga besar di grid.

Sang pebalap Belanda kini mengantongi keunggulan lima poin atas Hamilton di klasemen, sedangkan Red Bull tertinggal 18 poin dari Mercedes di perebutan titel konstruktor.

"Kami lebih kompetitif tahun ini dan kami memiliki paket yang lebih baik saat ini jadi akan menarik melihat bagaimana kompetitifnya kami tahun ini," kata Verstappen yang tahun lalu finis runner-up di Sochi itu.

"Tentunya ini akan sama sekali berbeda dengan Monza dan sepertinya akan hujan akhir pekan ini... Saya tak sabar kembali ke sana dan melihat apa yang bisa kami lakukan.

"Penalti tentunya tidak ideal tapi tidak ada kerugian, saya melihatnya begitu."

Daniel Ricciardo dan Lando Norris merayakan finis 1-2 McLaren di Monza akan tetapi Sochi menjadi satu-satunya balapan di mana tim asal Woking itu gagal meraup poin pada musim 2020.

Mereka akan berupaya melupakan kegagalan tahun lalu karena kedua pebalap McLaren saat ini sedang berapi-api setelah mempersembahkan kemenangan pertama bagi McLaren sejak 2012 dan finis 1-2 sejak 2010.

Sementara itu, Ferrari, yang bertarung dengan McLaren dalam perebutan peringkat tiga konstruktor, juga akan berupaya mencuri kesempatan setelah finis poin solid dari Charles Leclerc dan Carlos Sainz.

Baca juga: Mercedes resmi tandemkan George Russell dan Lewis Hamilton musim 2022