Jakarta (ANTARA) - China bisa memiliki pebalap F1 pertama mereka musim depan apabila tim Alfa Romeo memutuskan untuk tidak mempertahankan pebalap Italia Antonio Giovinazzi, demikian Reuters melaporkan, Jumat.

Bangku tim asal Swiss itu menjadi satu-satunya yang masih menanti kejelasan, setelah Aston Martin mengonfirmasi jajaran pebalap mereka tahun depan dengan mempertahankan Lance Stroll dan Sebastian Vettel.

Salah satu kandidat untuk Alfa Romeo adalah pebalap China Guanyu Zhou, yang saat ini menghuni peringkat dua klasemen Formula 2 dan sebagai test driver tim Alpine F1.

Pebalap berusia 22 tahun itu terpaut 15 poin di belakang pebalap Australia Oscar Piastri, yang juga merupakan anggota akademi pebalap Alpine.

Baca juga: Bottas hengkang dari Mercedes, bergabung ke Alfa Romeo musim depan

Zhou, yang dilahirkan di Shanghai, menjadi salah satu favorit yang memiliki dukungan finansial yang cukup besar dari sejumlah sponsor dari China.

China sendiri merupakan market yang sedang tumbuh untuk olahraga balap kursi tunggal paling bergengsi itu, bersama dengan Amerika Serikat, dan menggelar Grand Prix pertama mereka di Shanghai pada 2004.

Belum ada pebalap China yang menghiasi grid F1 hingga kini, sedangkan Zhou hanya pernah mengikuti sesi latihan bebas dengan tim Alpine. Pebalap lain, Ma Qing Hua juga pernah tampil di sesi latihan bebas GP China dengan tim Caterham pada 2013.

Baca juga: China ditawari menggelar dua balapan Formula Satu musim ini

Tim Alpine sendiri tidak menyisakan tempat untuk Zhou karena sudah terisi oleh Fernando Alonso dan Esteban Ocon.

Sedangkan Alfa Romeo telah merekrut Valtteri Bottas dari Mercedes untuk menggantikan kompatriot asal Finlandia Kimi Raikkonen yang bakal pensiun akhir musim ini di saat masa depan Giovinazzi belum menemui kejelasan.

Giovinazzi merupakan pebalap yang didukung oleh Ferrari, pemasok mesin untuk tim Alfa Romeo, dan satu-satunya pebalap asal Italia di F1.

Tim memiliki kebebasan memilih pebalap mereka, akan tetapi, pertimbangan komersil juga menjadi perhatian di saat negosiasi dengan Zhou bisa menarik puluhan juta dolar ke tim yang saat ini terpuruk di peringkat sembilan klasemen itu.

Bos tim Alfa Romeo Fred Vasseur kepada jurnalis di GP Italia akhir pekan lalu mengatakan bahwa Zhou merupakan salah satu dari lima atau enam nama yang menjadi pertimbangannya.

"Zhou melakukan tugas yang baik di F2, tentunya dia ada di daftar," kata Vasseurs.

Baca juga: Mercedes rekrut karter muda berbakat China untuk skuad junior

"Bukan hanya karena dia dari China, dia adalah penantang utama di F2. Dia memenangi sejumlah balapan dan saya rasa setiap tim mengincar dia.

"Kami akan lihat dalam dua atau tiga balapan dari sekarang, bagaimana perubahan setiap pebalap di F2."

Alfa Romeo juga memiliki bintang muda akademi Sauber Theo Pourchaire untuk dipertimbangkan tapi pebalap Prancis itu baru saja genap berusia 18 tahun dan kurang jam terbang di F1, sehingga ia lebih memiliki prospek dan peluang untuk 2023.

Sementara itu Mercedes ingin memboyong juara Formula E Nyck de Vries, yang memenangi titel F2 pada 2019, tapi pebalap Jerman itu terikat kontrak dengan pabrikan Mercedes sehingga menambah kerumitan bagi tim yang ada hubungannya dengan Ferrari.

"Saya rasa situasi dengan Mercedes, bukan satu yang mudah," kata Vasseur.