Atletik
Sprinter Belarus lelang medali untuk dukung atlet lain
9 Agustus 2021 20:17 WIB
Pelari Belarus Krystsina Tsimanouskaya, yang meninggalkan Olimpiade di Tokyo dan mencari suaka di Polandia, memegang t-shirt pada konferensi pers di Warsawa, Polandia (5/8/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Darek Golik/aww.
Jakarta (ANTARA) - Sprinter Krystsina Tsimanouskaya, yang dikeluarkan dari Olimpiade Tokyo oleh tim Belarus setelah dia mengkritik pelatihnya, melelang medali dari European Games 2019 untuk mendukung para atlet yang terjebak dalam tindakan kekerasan.
Ofisial tim Belarus membawa atlet berusia 24 tahun itu ke bandara Haneda Tokyo di luar kemauannya pada Minggu (1/8) lalu, sehari sebelum dia akan bertanding pada nomor 200m.
Dia menolak untuk naik pesawat pulang ke negaranya, dan sejak saat itu ia mencari perlindungan di Polandia karena khawatir akan keselamatannya jika kembali ke Belarus.
Tsimanouskaya mengatakan alasannya dikeluarkan dari tim adalah kritik terhadap "kelalaian pelatih kami." Sprinter itu dimasukkan dalam nomor estafet 4x400m tanpa sepengetahuannya setelah beberapa anggota tim diketahui tidak memenuhi syarat untuk berkompetisi.
Baca juga: Pelari Belarus tiba di Polandia sebagai pengungsi
Yayasan Solidaritas Olahraga Belarus, kelompok yang mendukung atlet yang dipenjara atau tidak dapat bermain karena pandangan politik mereka, mengatakan medali tersebut dilelang atas permintaan Tsimanouskaya untuk mendukung atlet Belarus "yang menderita akibat tindakan rezim Lukashenko," seperti dikutip dari Reuters, Senin.
Tawaran untuk medali tersebut mencapai 5.200 dolar AS atau sekitar Rp74,8 juta di eBay.
Presiden Belarus Alexander Lukashenko diduga melakukan tindakan keras yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap para demonstran dan tokoh-tokoh oposisi setelah pemilihan presiden yang digelar setahun lalu, yang menurut para kritikus dan pengamat telah dicurangi. Namun, dia membantah kecurangan pemilu tersebut.
Tindakan keras itu telah mempengaruhi sejumlah atlet elite, bahkan beberapa di antaranya dipenjara karena bergabung dengan protes jalanan.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh yayasan tersebut, Tsimanouskaya mengatakan medali perak yang dia raih dalam estafet tim di European Games 2019 di ibukota Belarus, Minsk, memiliki arti khusus.
"Kompetisi itu sangat penting bagi saya karena diadakan di arena kandang," kata Tsimanouskaya.
"Banyak orang, termasuk keluarga dan kerabat saya, datang untuk menyemangati saya," tambahnya.
Baca juga: Atlet Belarusia tinggalkan Jepang untuk berlindung di Polandia
Baca juga: IOC luncurkan penyelidikan resmi kasus pelari Belarusia
Komite Olimpiade Internasional (IOC) pada Jumat (6/8) mencabut akreditasi dua ofisial Belarus, yakni pelatih kepala atletik Yuri Moisevich serta ofisial tim Artur Shumak, dan keduanya juga dikeluarkan dari Olimpiade.
Komite Olimpiade Belarus mengatakan pelatih menarik Tsimanouskaya dari Olimpiade Tokyo atas saran dokter karena keadaan emosional dan psikologisnya.
Dalam wawancara eksklusif dengan Reuters di Warsawa, Kamis, Tsimanouskaya mengungkapkan kedua ofisial tersebut memberitahunya bahwa perintah untuk memulangkannya datang dari "pejabat tinggi" di Belarus.
Baca juga: IOC: Sprinter Belarusia sudah ditangani pihak berwenang
Baca juga: Kritik pelatih, sprinter Belarusia dipulangkan paksa sebelum tanding
Ofisial tim Belarus membawa atlet berusia 24 tahun itu ke bandara Haneda Tokyo di luar kemauannya pada Minggu (1/8) lalu, sehari sebelum dia akan bertanding pada nomor 200m.
Dia menolak untuk naik pesawat pulang ke negaranya, dan sejak saat itu ia mencari perlindungan di Polandia karena khawatir akan keselamatannya jika kembali ke Belarus.
Tsimanouskaya mengatakan alasannya dikeluarkan dari tim adalah kritik terhadap "kelalaian pelatih kami." Sprinter itu dimasukkan dalam nomor estafet 4x400m tanpa sepengetahuannya setelah beberapa anggota tim diketahui tidak memenuhi syarat untuk berkompetisi.
Baca juga: Pelari Belarus tiba di Polandia sebagai pengungsi
Yayasan Solidaritas Olahraga Belarus, kelompok yang mendukung atlet yang dipenjara atau tidak dapat bermain karena pandangan politik mereka, mengatakan medali tersebut dilelang atas permintaan Tsimanouskaya untuk mendukung atlet Belarus "yang menderita akibat tindakan rezim Lukashenko," seperti dikutip dari Reuters, Senin.
Tawaran untuk medali tersebut mencapai 5.200 dolar AS atau sekitar Rp74,8 juta di eBay.
Presiden Belarus Alexander Lukashenko diduga melakukan tindakan keras yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap para demonstran dan tokoh-tokoh oposisi setelah pemilihan presiden yang digelar setahun lalu, yang menurut para kritikus dan pengamat telah dicurangi. Namun, dia membantah kecurangan pemilu tersebut.
Tindakan keras itu telah mempengaruhi sejumlah atlet elite, bahkan beberapa di antaranya dipenjara karena bergabung dengan protes jalanan.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh yayasan tersebut, Tsimanouskaya mengatakan medali perak yang dia raih dalam estafet tim di European Games 2019 di ibukota Belarus, Minsk, memiliki arti khusus.
"Kompetisi itu sangat penting bagi saya karena diadakan di arena kandang," kata Tsimanouskaya.
"Banyak orang, termasuk keluarga dan kerabat saya, datang untuk menyemangati saya," tambahnya.
Baca juga: Atlet Belarusia tinggalkan Jepang untuk berlindung di Polandia
Baca juga: IOC luncurkan penyelidikan resmi kasus pelari Belarusia
Komite Olimpiade Internasional (IOC) pada Jumat (6/8) mencabut akreditasi dua ofisial Belarus, yakni pelatih kepala atletik Yuri Moisevich serta ofisial tim Artur Shumak, dan keduanya juga dikeluarkan dari Olimpiade.
Komite Olimpiade Belarus mengatakan pelatih menarik Tsimanouskaya dari Olimpiade Tokyo atas saran dokter karena keadaan emosional dan psikologisnya.
Dalam wawancara eksklusif dengan Reuters di Warsawa, Kamis, Tsimanouskaya mengungkapkan kedua ofisial tersebut memberitahunya bahwa perintah untuk memulangkannya datang dari "pejabat tinggi" di Belarus.
Baca juga: IOC: Sprinter Belarusia sudah ditangani pihak berwenang
Baca juga: Kritik pelatih, sprinter Belarusia dipulangkan paksa sebelum tanding
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021
Tags: