New York (ANTARA News/AFP) - Dolar Amerika Serikat turun terhadap sebagian besar mata uang utama pada Senin waktu setempat, karena peraturan baru perbankan global dan data kuat China mendukung kepercayaan investor atas aset-aset berisiko.

Euro naik menjadi 1,2880 dolar di New York pada 2100 GMT dari 1,2680 dolar pada Jumat.

Greenback turun menjadi 83,61 yen pada 2100 GMT dari 84,17 yen pada Jumat.

"Dolar AS dan yen Jepang merosot karena data ekonomi China yang kuat dan perkenalan kerangka peraturan Basel III mengirim aset-aset berisiko naik," analis di DailyFX.com mengatakan dalam catatannya.

Pertemuan para bankir bank sentral terkemuka dan regulator di Basel, Swiss pada Minggu menyetujui langkah-langkah yang mewajibkan bank-bank untuk menaikkan cadangan modal mereka secara substansial sebagai penyangga terhadap gangguan keuangan yang akan datang.

Peraturan baru akan memaksa bank-bank untuk meningkatkan lebih dari tiga kali lipat cadangan mereka saat ini, dari sekitar dua persen menjadi tujuh persen antara 2013-2019.

Perpanjangan jangka waktu meredakan kekhawatiran di kalangan investor bahwa perbaikan bisa menekan pemulihan dari resesi terburuk dalam beberapa dekade yang sudah goyah, kata analis.

Optimisme tentang pemulihan global juga memberikan dorongan baru setelah Beijing mengatakan pada Sabtu bahwa output (produksi) industri China meningkat 13,9 persen tahun-ke-tahun pada Agustus, dibandingkan dengan 13,4 pada Juli.

Terhadap mata uang utama lainnya, dolar turun menjadi 1,0076 franc Swiss dari 1,0191 pada Jumat, sedangkan pound Inggris naik menjadi 1,5428 dolar dari 1,5350. (A026/K004)