Jakarta (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta Indonesia Financial Group (IFG), yang merupakan holding BUMN perasuransian dan penjaminan, menjadikan Ping An Insurance sebagai acuan melakukan transformasi pada industri jasa keuangan.

"Seperti Ping An Insurance perusahaan asuransi Asia yang masuk dalam jajaran atas Fortune Global 500," katanya dalam webinar "IFG Progress Launching" di Jakarta, Rabu.

Erick menyatakan Ping An Insurance mampu mengikuti perkembangan zaman yang berdaya saing global karena memiliki tata kelola perusahaan yang profesional, berinovasi terhadap produk keuangan, maupun menerapkan teknologi terbarukan.

Baca juga: IFG perkuat literasi industri jasa keuangan lewat IFG Progress

Tak hanya itu, ia menyebutkan Ping An Insurance juga mampu mendapatkan kepercayaan konsumen sekaligus adaptif dalam digitalisasi serta perubahan perilaku konsumen yang terus mengikuti zaman.

Menurutnya, jika IFG dapat mengimplikasikan berbagai aspek positif pada Ping An Insurance maka IFG menjadi pilar kekuatan ekonomi yaitu dengan memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan maupun pemegang saham dan masyarakat luas.

"Saya berharap IFG dan sektor jasa keuangan Indonesia secara keseluruhan juga dapat bertransformasi dan berinovasi seperti Ping An," tegasnya.

Ia mengatakan hal itu akan mampu tercapai karena pada dasarnya pembentukan IFG merupakan salah satu upaya transformasi BUMN secara menyeluruh dan berlandaskan akhlak khususnya amanah, kompeten dan adaptif.

"Ini merupakan pembenahan sektoral secara komprehensif untuk mentransformasi industri jasa yang profesional, kuat, dipercaya masyarakat dan mengikuti perkembangan zaman," tegasnya.

Baca juga: IFG siap wujudkan tata kelola investasi yang lebih profesional
Baca juga: IFG Life secara resmi memperoleh izin operasional dari OJK
Baca juga: IFG cetak laba Rp2,2 triliun sepanjang 2020