New York (ANTARA News/AFP) - Dolar Amerika Serikat diperdagangkan melemah terhadap euro pada Senin waktu setempat, namun bertahan stabil terhadap mata uang utama lainnya karena investor tetap khawatir tentang langkah pemulihan ekonomi Amerika.

Euro dikutip 1,2943 dolar di New York pada sekitar 2100 GMT, lebih tinggi dari 1,2926 dolar yang diperdagangkan Jumat malam.

Unit tunggal Eropa telah telah mencapai sesi tinggi 1,2991 dolar tetapi tidak dapat menyeberang ke tingkat psikologis 1,3000.

Namun greenback ini lebih tinggi terhadap mata uang Jepang, pada 86,68 yen dari 86,62 pada Jumat.

Sebuah laporan pesimis Senin pada industri pengembang perumahan menambah kekhawatiran bahwa pemulihan ekonomi di perekonomian terbesar dunia bisa melambat.

Indeks bulanan dari Assosia Pengembang Perumahan Nasional (NAHB) yang mengukur kepercayaan penjualan rumah baru jatuh ke titik terendah 15-bulan sebesar 14 poin pada Juli, turun dari 16 pada Juni. Setiap angka di bawah 50 mengindikasikan kondisi pasar buruk.

"Dolar AS memiliki nada yang lebih lemah karena hari dimulai dengan data terbaru sentimen pembangun rumah di AS yang menunjukkan indeks jatuh lebih dari yang diharapkan pada Juli ke terendah 15-bulan," kata analis Samarjit Shankar di Bank of New York Mellon.

"Jelas, pesimisme tetap dan ada kemungkinan lebih lemah mengikuti vis-a-vis konstruksi rumah setelah berakhirnya kredit pajak pemerintah 30 April," katanya.

Selain itu, masih tingginya tingkat penyitaan perumahan menambah persediaan dan terus tingginya tingkat pengangguran cenderung untuk menunda lebih lanjut keberkelanjutan pemulihan pasar perumahan, kata Shankar.

Kathy Lien analis Global Forex Trading mengatakan pelemahan di perumahan AS dapat dikonfirmasi oleh data pemerintah Selasa tentang jumlah proyek perumahan baru dan izin bangunan yang diterbitkan.

Dia mengatakan data terakhir menunjukkan bahwa "tanpa kredit pajak pemerintah, sektor real estat masih akan berada di merah."

Namun dolar mungkin meningkatkan kenaikkannya terhadap euro pada saat hasil uji ketahanan pada bank-bank Eropa diumumkan Jumat, kata analis.

Tes-tes tersebut untuk menentukan apakah bank cukup kuat untuk menahan guncangan baru atau membutuhkan modal lebih di tengah krisis utang Eropa.

"Euro diperdagangkan setidaknya 10 persen di atas nilai wajarnya sehingga setiap penyusutan akan disambut luar negeri," kata analis Michael Wahl dari PNC Bank.

"Dan itu bisa terjadi akhir pekan ini dengan rilis hasil uji ketahanan bank Eropa pada Jumat," katanya.

"Beberapa gambaran itu `lose-lose situation` karena jika ada bank gagal jelas akan tidak baik, sedangkan jika tidak ada yang gagal pasar akan mempertanyakan integritas tes tersebut," kata Wahl.

Terhadap mata uang utama lainnya, dolar AS naik menjadi 1,0548 franc Swiss dari 1,0503 pada Jumat sedangkan pound Inggris merosot menjadi 1,5225 dolar dari 1,5301. (A026/K004)