CISDI: Sinergi program SDGs belum optimal
1 April 2021 20:55 WIB
Tangkapan layar konferensi pers daring bertema "Dukungan sektor pembangunan melalui platform komunitas akar rumput Tracks SDGs" di Jakarta, Kamis (1/4/2021).
Jakarta (ANTARA) - Lembaga swadaya masyarakat, Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI) menilai bahwa sinergi program Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (sustainable development goals/SDGs) di Indonesia belum optimal.
"Masih banyak pihak yang bekerja sendiri-sendiri dan terkesan tidak bersinergi. Untuk mengejar capaian SDGs menjadi sulit karena tidak saling bersinergi," ujar Project Lead Tracks SDGs, CISDI, Ika Kartika Febriana dalam konferensi pers daring bertema "Dukungan sektor pembangunan melalui platform komunitas akar rumput Tracks SDGs" di Jakarta, Kamis.
Ia menambahkan rencana pemerintah mengenai SDGs juga belum tersosialisasi dengan baik ke masyarakat sipil di tingkat akar rumput.
Baca juga: Pemerintah diminta lebih aktif sosialisasi SDGs ke masyarakat
Baca juga: UNDP luncurkan Accelerator Lab, percepat pencapaian SDGs di Indonesia
"Sosialisasi dan rencana kerja dari pemerintah kurang. Kita tidak tahu detail rencana pemerintah, sehingga program yang kita tawarkan kadang tidak match dengan prioritas pemerintah," ucapnya.
Pandemi COVID-19, lanjut dia, menambah kendala untuk bersinergi dengan pemerintah dalam mencapai target SDGs.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan target tujuan pembangunan berkelanjutan (Suistanable Development Goals/SDGs) tidak boleh diturunkan meski tantangan yang dihadapi kian sulit karena pandemi COVID-19.
“Tantangan ini tidak boleh menyurutkan semangat kita dan tidak boleh menurunkan target SDGs kita. Kita harus cari cara-cara baru, cari terobosan baru agar kita bisa melakukan lompatan,” kata Presiden.
Tidak ada cara lain, ujar dia, bahwa inovasi untuk mencapai target SDGs harus terus dilakukan. Jajaran pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya harus mencari cara yang lebih efektif dan efisien serta berorientasi kepada hasil pembangunan yang optimal.
Baca juga: Ketua BPK: 5 target SDGs terancam tak tercapai akibat COVID-19
Baca juga: Meski pandemi, target SDGs tidak boleh turun
"Masih banyak pihak yang bekerja sendiri-sendiri dan terkesan tidak bersinergi. Untuk mengejar capaian SDGs menjadi sulit karena tidak saling bersinergi," ujar Project Lead Tracks SDGs, CISDI, Ika Kartika Febriana dalam konferensi pers daring bertema "Dukungan sektor pembangunan melalui platform komunitas akar rumput Tracks SDGs" di Jakarta, Kamis.
Ia menambahkan rencana pemerintah mengenai SDGs juga belum tersosialisasi dengan baik ke masyarakat sipil di tingkat akar rumput.
Baca juga: Pemerintah diminta lebih aktif sosialisasi SDGs ke masyarakat
Baca juga: UNDP luncurkan Accelerator Lab, percepat pencapaian SDGs di Indonesia
"Sosialisasi dan rencana kerja dari pemerintah kurang. Kita tidak tahu detail rencana pemerintah, sehingga program yang kita tawarkan kadang tidak match dengan prioritas pemerintah," ucapnya.
Pandemi COVID-19, lanjut dia, menambah kendala untuk bersinergi dengan pemerintah dalam mencapai target SDGs.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan target tujuan pembangunan berkelanjutan (Suistanable Development Goals/SDGs) tidak boleh diturunkan meski tantangan yang dihadapi kian sulit karena pandemi COVID-19.
“Tantangan ini tidak boleh menyurutkan semangat kita dan tidak boleh menurunkan target SDGs kita. Kita harus cari cara-cara baru, cari terobosan baru agar kita bisa melakukan lompatan,” kata Presiden.
Tidak ada cara lain, ujar dia, bahwa inovasi untuk mencapai target SDGs harus terus dilakukan. Jajaran pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya harus mencari cara yang lebih efektif dan efisien serta berorientasi kepada hasil pembangunan yang optimal.
Baca juga: Ketua BPK: 5 target SDGs terancam tak tercapai akibat COVID-19
Baca juga: Meski pandemi, target SDGs tidak boleh turun
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021
Tags: