Korsel vaksin 18.000 orang, awali kampanye ambisius lawan COVID-19
27 Februari 2021 12:37 WIB
Ilustrasi - Sebuah botol kecil berlabel stiker "Vaksin" diletakkan di dekat jarum suntik medis di depan tulisan "Coronavirus COVID-19" pada (10/4/2020). ANTARA/REUTERS / Dado Ruvic / Ilustrasi / File Foto/pri.
Seoul (ANTARA) - Korea Selatan mengatakan 18.489 orang menerima dosis pertama vaksin AstraZeneca PLC pada tengah malam, Jumat, saat meluncurkan kampanye inokulasi COVID-19 yang ambisius, dan akan mulai menggunakan vaksin Pfizer / BioNTech pada Sabtu.
Yang pertama menerima suntikan adalah petugas kesehatan, staf di fasilitas perawatan dan orang-orang berisiko tinggi lainnya, dengan tujuan memvaksin 32 juta hingga 36 juta orang - sekitar 60% hingga 70% dari populasi - pada bulan September.
Pemerintah berharap mencapai kekebalan kelompok, yang didefinisikan dengan ukuran sedikitnya 70% warga divaksin, pada November, karena otoritas kesehatan tetap waspada terhadap tanda-tanda infeksi sporadis.
Vaksin AstraZeneca pertama akan diberikan kepada 289.000 orang, sementara sekitar 55.000 petugas kesehatan di fasilitas perawatan virus corona akan menerima suntikan pertama dari vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer Inc dan BioNTech SE yang dipasok melalui program berbagi vaksin global COVAX.
Selain AstraZeneca, Pfizer dan COVAX, Korea Selatan juga telah mencapai kesepakatan dengan Moderna Inc, Novavax Inc dan Johnson & Johnson untuk vaksin.
Korea Selatan melaporkan 415 infeksi virus corona baru untuk hari Jumat. Negara ini telah mencatat 89.321 infeksi dan 1.595 kematian akibat COVID-19, kata Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea.
Pihak berwenang memperpanjang aturan jarak sosial selama dua minggu secara nasional, termasuk larangan pertemuan pribadi lebih dari empat orang, untuk menahan gelombang virus corona, kata Perdana Menteri Chung Sye-kyun pada hari Jumat.
Sumber: Reuters Baca juga: Korsel sebut distribusi vaksin sebagai langkah pertama kembali normal
Baca juga: Vaksin COVID-19 Pfizer disetujui satu dari tiga panel ahli di Korsel
Baca juga: Dokter di Korsel ancam unjuk rasa, vaksinasi COVID bisa terganggu
Yang pertama menerima suntikan adalah petugas kesehatan, staf di fasilitas perawatan dan orang-orang berisiko tinggi lainnya, dengan tujuan memvaksin 32 juta hingga 36 juta orang - sekitar 60% hingga 70% dari populasi - pada bulan September.
Pemerintah berharap mencapai kekebalan kelompok, yang didefinisikan dengan ukuran sedikitnya 70% warga divaksin, pada November, karena otoritas kesehatan tetap waspada terhadap tanda-tanda infeksi sporadis.
Vaksin AstraZeneca pertama akan diberikan kepada 289.000 orang, sementara sekitar 55.000 petugas kesehatan di fasilitas perawatan virus corona akan menerima suntikan pertama dari vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer Inc dan BioNTech SE yang dipasok melalui program berbagi vaksin global COVAX.
Selain AstraZeneca, Pfizer dan COVAX, Korea Selatan juga telah mencapai kesepakatan dengan Moderna Inc, Novavax Inc dan Johnson & Johnson untuk vaksin.
Korea Selatan melaporkan 415 infeksi virus corona baru untuk hari Jumat. Negara ini telah mencatat 89.321 infeksi dan 1.595 kematian akibat COVID-19, kata Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea.
Pihak berwenang memperpanjang aturan jarak sosial selama dua minggu secara nasional, termasuk larangan pertemuan pribadi lebih dari empat orang, untuk menahan gelombang virus corona, kata Perdana Menteri Chung Sye-kyun pada hari Jumat.
Sumber: Reuters Baca juga: Korsel sebut distribusi vaksin sebagai langkah pertama kembali normal
Baca juga: Vaksin COVID-19 Pfizer disetujui satu dari tiga panel ahli di Korsel
Baca juga: Dokter di Korsel ancam unjuk rasa, vaksinasi COVID bisa terganggu
Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021
Tags: