China laporkan 10 kasus baru COVID, sehari sebelumnya enam kasus
27 Februari 2021 12:29 WIB
Petugas keamanan yang mengenakan masker wajah membawa balon raksasa berbentuk ikan menjelang perayaan Tahun Baru Imlek China di Yu Garden, menyusul wabah penyakit virus corona (COVID-19) di Shanghai, China, Jumat (29/1/2021). REUTERS/Aly Song/RWA/sa. (REUTERS/ALY SONG)
Beijing (ANTARA) - China Daratan melaporkan 10 kasus baru COVID-19 pada 26 Februari, naik dari enam kasus sehari sebelumnya, otoritas kesehatan nasional negara itu mengatakan pada Sabtu.
Komisi Kesehatan Nasional itu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa semua kasus baru adalah infeksi impor yang berasal dari luar negeri. Jumlah kasus baru tanpa gejala, yang tidak diklasifikasikan oleh China sebagai kasus yang dikonfirmasi, naik menjadi delapan dari enam kasus sehari sebelumnya.
Jumlah total kasus COVID-19 yang dikonfirmasi di China Daratan sekarang mencapai 89.887, sementara jumlah kematian tetap tidak berubah di 4.635.
Meskipun COVID-19 awal mulanya ditemukan di China, tepatnya di pasar hewan liar di Wuhan, dan jumlah penduduk China jauh lebih besar ketimbang Amerika Serikat, korban meninggal akibat COVID-19 di negara yang kini dipimpin Joe Biden itu jauh lebih besar, mencapai 500.000 jiwa.
China dan Amerika Serikat kini menjadi negara terdepan dalam memasok vaksin COVID-19 ke seluruh dunia.
Sumber: Reuters Baca juga: China hadapi risiko penularan COVID-19 karena kasus impor
Baca juga: China laporkan 9 kasus impor virus corona
Baca juga: China temukan virus corona pada kemasan daging impor Brazil
Komisi Kesehatan Nasional itu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa semua kasus baru adalah infeksi impor yang berasal dari luar negeri. Jumlah kasus baru tanpa gejala, yang tidak diklasifikasikan oleh China sebagai kasus yang dikonfirmasi, naik menjadi delapan dari enam kasus sehari sebelumnya.
Jumlah total kasus COVID-19 yang dikonfirmasi di China Daratan sekarang mencapai 89.887, sementara jumlah kematian tetap tidak berubah di 4.635.
Meskipun COVID-19 awal mulanya ditemukan di China, tepatnya di pasar hewan liar di Wuhan, dan jumlah penduduk China jauh lebih besar ketimbang Amerika Serikat, korban meninggal akibat COVID-19 di negara yang kini dipimpin Joe Biden itu jauh lebih besar, mencapai 500.000 jiwa.
China dan Amerika Serikat kini menjadi negara terdepan dalam memasok vaksin COVID-19 ke seluruh dunia.
Sumber: Reuters Baca juga: China hadapi risiko penularan COVID-19 karena kasus impor
Baca juga: China laporkan 9 kasus impor virus corona
Baca juga: China temukan virus corona pada kemasan daging impor Brazil
Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021
Tags: