Kemarin, potensi penerimaan dari pelaut hingga trayek baru tol laut
18 Februari 2021 10:28 WIB
Direktorat Lalu Lintas Angkutan Laut melakukan trobosan mengoptimalkan kapal tol laut dengan memperluas jangkauan hingga daerah pegunungan Papua yaitu dengan multimoda bekerjasama angkutan darat dan udara. ANTARA/HO-Kemenhub/am.
Jakarta (ANTARA) - Sejumlah informasi penting dan menarik menghiasi berita ekonomi pada Rabu (17/2) mulai potensi penerimaan negara dari pelaut hingga Kemenhub terus buka trayek baru tol laut.
Berikut sejumlah berita selengkapnya yang masih menarik untuk dibaca kembali
1. Gaikindo sebut relaksasi PPnBM dapat perkuat produksi otomotif
Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Jongkie D. Sugiarto mengatakan kebijakan relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk kendaraan bermotor dapat memperkuat produksi dan mendorong penjualan otomotif.
Berita selengkapnya klik di sini
2. Potensi penerimaan negara dari pelaut Indonesia capai Rp151,2 triliun
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi memperkirakan potensi penerimaan negara dari pelaut Indonesia di luar negeri mencapai sekitar Rp151,2 triliun setiap tahun.
Berita selengkapnya klik di sini
3. Terbukti turunkan harga, Kemenhub terus buka trayek baru tol laut
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan terus melakukan optimalisasi dan akselerasi program tol laut dengan menambah trayek baru sebagai upaya menurunkan disparitas harga barang antara wilayah Indonesia bagian barat dan timur.
Berita selengkapnya klik di sini
4. Pemerintah lanjutkan stimulus pulihkan pariwisata
Pemerintah melanjutkan sejumlah program stimulus untuk mendukung pemulihan sektor pariwisata dari dampak pandemi COVID-19 di antaranya dana hibah, subsidi bunga, restrukturisasi kredit dan kredit usaha rakyat (KUR) pariwisata.
Berita selengkapnya klik di sini
5. Rupiah ditutup melemah kembali tembus level psikologis Rp14.000
Nilai tukar (kurs) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu sore ditutup melemah kembali menembus level psikologis Rp14.000 per dolar AS.
Rupiah ditutup menguat 90 poin atau 0,65 persen ke posisi Rp14.020 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp13.930 per dolar AS.
Berita selengkapnya klik di sini
Berikut sejumlah berita selengkapnya yang masih menarik untuk dibaca kembali
1. Gaikindo sebut relaksasi PPnBM dapat perkuat produksi otomotif
Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Jongkie D. Sugiarto mengatakan kebijakan relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk kendaraan bermotor dapat memperkuat produksi dan mendorong penjualan otomotif.
Berita selengkapnya klik di sini
2. Potensi penerimaan negara dari pelaut Indonesia capai Rp151,2 triliun
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi memperkirakan potensi penerimaan negara dari pelaut Indonesia di luar negeri mencapai sekitar Rp151,2 triliun setiap tahun.
Berita selengkapnya klik di sini
3. Terbukti turunkan harga, Kemenhub terus buka trayek baru tol laut
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan terus melakukan optimalisasi dan akselerasi program tol laut dengan menambah trayek baru sebagai upaya menurunkan disparitas harga barang antara wilayah Indonesia bagian barat dan timur.
Berita selengkapnya klik di sini
4. Pemerintah lanjutkan stimulus pulihkan pariwisata
Pemerintah melanjutkan sejumlah program stimulus untuk mendukung pemulihan sektor pariwisata dari dampak pandemi COVID-19 di antaranya dana hibah, subsidi bunga, restrukturisasi kredit dan kredit usaha rakyat (KUR) pariwisata.
Berita selengkapnya klik di sini
5. Rupiah ditutup melemah kembali tembus level psikologis Rp14.000
Nilai tukar (kurs) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu sore ditutup melemah kembali menembus level psikologis Rp14.000 per dolar AS.
Rupiah ditutup menguat 90 poin atau 0,65 persen ke posisi Rp14.020 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp13.930 per dolar AS.
Berita selengkapnya klik di sini
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021
Tags: