Dolar menguat pada Rabu karena optimisme atas pemulihan ekonomi global dari COVID-19 dan kemungkinan percepatan inflasi mendorong imbal hasil obligasi AS naik
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu sore ditutup melemah kembali menembus level psikologis Rp14.000 per dolar AS.

Rupiah ditutup menguat 90 poin atau 0,65 persen ke posisi Rp14.020 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp13.930 per dolar AS.

"Dolar menguat pada Rabu karena optimisme atas pemulihan ekonomi global dari COVID-19 dan kemungkinan percepatan inflasi mendorong imbal hasil obligasi AS naik," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Rabu.

Kenaikan imbal hasil telah didorong oleh meningkatnya kekhawatiran inflasi di tengah kenaikan harga energi bersama dengan prospek stimulus fiskal AS yang besar dan pemulihan global yang memasuki tahap yang lebih solid karena peluncuran vaksin mengarah pada pembukaan kembali ekonomi,.

Dari domestik, Presiden RI Joko Widodo mengatakan vaksinasi COVID-19 untuk petugas pelayanan publik akan terus dilakukan hingga ke seluruh provinsi di Indonesia, sehingga diharapkan realisasi penyuntikan vaksin dapat meningkat drastis setiap harinya.

Pemerintah saat ini telah memulai vaksinasi COVID-19 tahap dua, kepada petugas pelayanan publik yang di nya adalah aparat TNI-Polri, para pedagang pasar, pekerja sektor jasa, atlet, dan juga wartawan.

Hingga Senin (16/2), total masyarakat Indonesia yang sudah divaksin COVID-19 mencapai 1.120.963 orang atau meningkat 24.868 orang dalam satu hari. Sementara, total sasaran vaksinasi COVID-19 di Indonesia mencapai 181,5 juta orang.

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp13.950 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp13.950 per dolar AS hingga Rp14.025 per dolar AS.

Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Rabu menunjukkan rupiah melemah Rp14.019 per dolar AS, menguat dibandingkan posisi pada hari sebelumnya Rp13.875 per dolar AS.
 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021