Kutabex JV Food and Sport Center disegel karena langgar jam operasi
8 Februari 2021 00:20 WIB
Sidak prokes dan penyegelan usaha "Kutabex JV Food and Sport Center" lantaran ditemukan pelanggaran aturan jam operasional PPKM di kawasan kawasan Tanah Sereal, Tambora, Jakarta Barat, Minggu (7/2/2021). ANTARA/HO-Polres Metro Jakarta Barat.
Jakarta (ANTARA) - Tempat usaha "Kutabex JV Food and Sport Center" di kawasan Tanah Sereal, Tambora, Jakarta Barat disegel lantaran kedapatan melanggar aturan jam operasi di saat PPKM, Minggu (7/2) sore.
Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Ady Wibowo membenarkan telah melakukan operasi PPKM di kedua tempat usaha dan menemukan adanya pelanggaran.
Baca juga: Belasan orang dijaring Tim Pemburu COVID-19 saat patroli prokes
"Benar kami gelar operasi PPKM dan mendapati tempat usaha tersebut melanggar prokes di mana bukanya lebih dari pukul 19.00 WIB," kata Ady di Jakarta, Minggu malam.
Razia disiplin penegakan protokol pencegahan penyebaran virus COVID-19 dilakukan bersama TNI dan Satpol PP Jakarta Barat, dan dipimpin oleh Kanit 1 Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKP Arif Purnama Oktora.
Sementara itu, Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Ronaldo Maradona Siregar melanjutkan, dari hasil operasi di sana, tempat usaha tersebut sudah lakukan pelanggaran serius lantaran buka melebihi jam operasional.
Baca juga: Kapolda Metro dan Pangdam Jaya cek prokes di dua pasar Jakarta Barat
"Ada pelanggaran yang cukup serius, yakni melanggar jam operasional selama PPKM dan protokol kesehatan," kata Ronaldo.
Sedangkan menurut AKP Arif, Kutabex yang terdiri dari dua lantai ini dari luar tampak sepi aktivitas pengunjung.
Namun saat petugas memeriksa ke dalam, isinya ada puluhan pengunjung yang bahkan tidak mengenakan masker dan mengabaikan jaga jarak.
"Dari luar memang terlihat tutup dan gelap. Begitu masuk melalui pintu samping, ada macam live musik, beberapa room karaoke dan jumlahnya melebihi kapasitas yang ada," kata Arif.
Baca juga: "Jakarta Bermasker" sasar pedagang Pasar Pluis tegakkan prokes
Para pengunjung pun langsung dilakukan tes cepat guna mengetahui apakah ada yang terpapar COVID-19 atau tidak.
"Kemudian oleh Satpol PP langsung segel selama 3X24 jam. Pemilik tempat kita bawa untuk dimintai keterangan," kata Arif.
Seperti diketahui, berdasarkan instruksi Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, perpanjangan PPKM Jawa - Bali dilakukan dengan sedikit melonggarkan aturan jam operasional mal, restoran dan sebagainya menjadi 20.00 WIB.
Selain itu, poin dalam instruksi kebijakan PPKM mengatur pembatasan tempat kerja dengan 75 persen work from home (WFH) dan 25 persen sisanya diperbolehkan work from office (WFO).
Lalu melaksanakan kegiatan belajar secara daring, untuk sektor usaha kebutuhan pokok masyarakat boleh beroperasi 100 persen dengan pembatasan jam operasional dan penerapan protokol kesehatan.
Kegiatan usaha restoran dibatasi layanan makan di tempat hanya 25 persen kapasitas, untuk layanan pesan antar diperbolehkan sesuai jam operasional pukul 20.00 WIB.
Mengizinkan kegiatan konstruksi beroperasi 100 persen dengan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat.
Untuk kegiatan di tempat ibadah tetap dapat dilaksanakan, dengan pembatasan kapasitas sebesar 50 persen dengan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat.
Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Ady Wibowo membenarkan telah melakukan operasi PPKM di kedua tempat usaha dan menemukan adanya pelanggaran.
Baca juga: Belasan orang dijaring Tim Pemburu COVID-19 saat patroli prokes
"Benar kami gelar operasi PPKM dan mendapati tempat usaha tersebut melanggar prokes di mana bukanya lebih dari pukul 19.00 WIB," kata Ady di Jakarta, Minggu malam.
Razia disiplin penegakan protokol pencegahan penyebaran virus COVID-19 dilakukan bersama TNI dan Satpol PP Jakarta Barat, dan dipimpin oleh Kanit 1 Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKP Arif Purnama Oktora.
Sementara itu, Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Ronaldo Maradona Siregar melanjutkan, dari hasil operasi di sana, tempat usaha tersebut sudah lakukan pelanggaran serius lantaran buka melebihi jam operasional.
Baca juga: Kapolda Metro dan Pangdam Jaya cek prokes di dua pasar Jakarta Barat
"Ada pelanggaran yang cukup serius, yakni melanggar jam operasional selama PPKM dan protokol kesehatan," kata Ronaldo.
Sedangkan menurut AKP Arif, Kutabex yang terdiri dari dua lantai ini dari luar tampak sepi aktivitas pengunjung.
Namun saat petugas memeriksa ke dalam, isinya ada puluhan pengunjung yang bahkan tidak mengenakan masker dan mengabaikan jaga jarak.
"Dari luar memang terlihat tutup dan gelap. Begitu masuk melalui pintu samping, ada macam live musik, beberapa room karaoke dan jumlahnya melebihi kapasitas yang ada," kata Arif.
Baca juga: "Jakarta Bermasker" sasar pedagang Pasar Pluis tegakkan prokes
Para pengunjung pun langsung dilakukan tes cepat guna mengetahui apakah ada yang terpapar COVID-19 atau tidak.
"Kemudian oleh Satpol PP langsung segel selama 3X24 jam. Pemilik tempat kita bawa untuk dimintai keterangan," kata Arif.
Seperti diketahui, berdasarkan instruksi Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, perpanjangan PPKM Jawa - Bali dilakukan dengan sedikit melonggarkan aturan jam operasional mal, restoran dan sebagainya menjadi 20.00 WIB.
Selain itu, poin dalam instruksi kebijakan PPKM mengatur pembatasan tempat kerja dengan 75 persen work from home (WFH) dan 25 persen sisanya diperbolehkan work from office (WFO).
Lalu melaksanakan kegiatan belajar secara daring, untuk sektor usaha kebutuhan pokok masyarakat boleh beroperasi 100 persen dengan pembatasan jam operasional dan penerapan protokol kesehatan.
Kegiatan usaha restoran dibatasi layanan makan di tempat hanya 25 persen kapasitas, untuk layanan pesan antar diperbolehkan sesuai jam operasional pukul 20.00 WIB.
Mengizinkan kegiatan konstruksi beroperasi 100 persen dengan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat.
Untuk kegiatan di tempat ibadah tetap dapat dilaksanakan, dengan pembatasan kapasitas sebesar 50 persen dengan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat.
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021
Tags: