Upah buruh Desember 2020 turun
15 Januari 2021 13:09 WIB
Sejumlah pekerja berjalan keluar pabrik sepatu PT Changsin Reksa Jaya di Leles, Kabupaten Garut, Jawa Barat, ANTARA FOTO/Candra Yanuarsyah/agr/hp/aa. (ANTARA FOTO/CANDRA YANUARSYAH)
Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat upah nominal harian buruh tani dan bangunan pada Desember 2020 mengalami penurunan karena adanya kenaikan indeks konsumsi rumah tangga serta inflasi.
Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Jumat, mengatakan upah buruh tani pada Desember 2020 sebesar Rp55.921 per hari.
"Ini rata-rata upah buruh tani dari berbagai jenis pekerjaan sehingga kalau dibandingkan November naik 0,13 persen," katanya.
Suhariyanto mengatakan karena terjadi kenaikan indeks konsumsi rumah tangga di pedesaan pada Desember 2020 sebesar 0,58 persen, maka secara riil, upah buruh tani turun 0,45 persen.
Baca juga: BPS: upah buruh tani naik 0,15 persen pada November 2020
Hal yang sama juga terjadi pada upah nominal harian buruh bangunan (tukang bukan mandor) pada Desember 2020 yang tercatat naik 0,01 persen dibanding November 2020, yaitu dari Rp90.807 menjadi Rp90.816 per hari.
"Karena Desember 2020 terjadi inflasi 0,45 persen, maka secara riil upahnya turun 0,44 persen," katanya.
Upah riil buruh/pekerja menggambarkan daya beli dari pendapatan/upah yang diterima buruh/pekerja. Upah riil buruh tani adalah perbandingan antara upah nominal buruh tani dengan indeks konsumsi rumah tangga perdesaan, sedangkan upah riil buruh bangunan adalah perbandingan upah nominal buruh bangunan terhadap indeks harga konsumen perkotaan.
Baca juga: Pakar: Pemerintah perlu perhatikan kemampuan buruh beli rumah
Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Jumat, mengatakan upah buruh tani pada Desember 2020 sebesar Rp55.921 per hari.
"Ini rata-rata upah buruh tani dari berbagai jenis pekerjaan sehingga kalau dibandingkan November naik 0,13 persen," katanya.
Suhariyanto mengatakan karena terjadi kenaikan indeks konsumsi rumah tangga di pedesaan pada Desember 2020 sebesar 0,58 persen, maka secara riil, upah buruh tani turun 0,45 persen.
Baca juga: BPS: upah buruh tani naik 0,15 persen pada November 2020
Hal yang sama juga terjadi pada upah nominal harian buruh bangunan (tukang bukan mandor) pada Desember 2020 yang tercatat naik 0,01 persen dibanding November 2020, yaitu dari Rp90.807 menjadi Rp90.816 per hari.
"Karena Desember 2020 terjadi inflasi 0,45 persen, maka secara riil upahnya turun 0,44 persen," katanya.
Upah riil buruh/pekerja menggambarkan daya beli dari pendapatan/upah yang diterima buruh/pekerja. Upah riil buruh tani adalah perbandingan antara upah nominal buruh tani dengan indeks konsumsi rumah tangga perdesaan, sedangkan upah riil buruh bangunan adalah perbandingan upah nominal buruh bangunan terhadap indeks harga konsumen perkotaan.
Baca juga: Pakar: Pemerintah perlu perhatikan kemampuan buruh beli rumah
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021
Tags: