Kasus sembuh COVID-19 harian di Sulteng cetak rekor tertinggi
6 Januari 2021 20:55 WIB
Ilustrasi - Petugas mengambil sampel darah seorang warga pada tes cepat atau rapid test, di Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (17/12/2020). ANTARA/Basri Marzuki/hp.
Palu (ANTARA) - Pusat Data dan Informasi (Pusdatina) COVID-19 Provinsi Sulteng, Rabu mencatat penambahan kasus sembuh COVID-19 harian di Sulawesi Tengah (Sulteng) mencapai rekor tertinggi yaitu 150 orang.
Juru Bicara Pusdatina COVID-19 Provinsi Sulteng Moh. Haris Kariming menyatakan 150 pasien COVID-19 dinyatakan sembuh itu berdasarkan hasil pemeriksaan sampel usap (swab).
"Sehingga secara kumulatif 2.312 orang di Sulteng dinyatakan telah sembuh. Tambahan 150 pasien sembuh tersebut berada di sejumlah daerah antara lain 114 orang di Kabupaten Poso," katanya di Palu, Rabu malam.
Baca juga: Dinkes Sulteng: Vaksin COVID-19 diprioritaskan untuk nakes Kota Palu
Kemudian, lanjutnya, 23 orang di Morowali Utara, enam orang di Banggai, empat orang di Banggai Kepulauan dan tiga orang Morowali.
Mereka telah diizinkan pulang, namun harus menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan dan penyebaran COVID-19.
"Sementara itu 162 orang masing-masing 39 orang di Palu, 23 orang di Morowali Utara, Tojo Una-Una, Poso dan Parigi Moutong, 17 orang di Morowali, 10 orang di Donggala, tujuh orang di Banggai Kepulauan, Lima orang di Tolitoli dan dua orang di Sigi," ujarnya.
Haris juga menyatakan, total pasien COVID-19 yang meninggal dunia hingga saat ini berjumlah 118 orang.
"Sebanyak 1.628 pasien COVID-19 saat ini menjalani karantina secara mandiri maupun di pusat pelayanan kesehatan milik pemerintah daerah setempat. Mari kita doakan agar mereka semua dapat sembuh," katanya.
Baca juga: Kasus harian COVID-19 di Sulteng kembali cetak rekor tertinggi
Haris mengimbau masyarakat agar mendukung tim pengawas dinas kesehatan kabupaten dan kota di Sulteng yang melakukan penelusuran terhadap orang-orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien positif COVID-19 serta yang paling utama menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan dan penyebaran COVID-19.
"Yakni, memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Langkah tersebut sangat penting untuk memutus mata rantai penyebaran dan penularan COVID-19 di Sulteng," katanya.
Baca juga: Tingkat kesembuhan COVID-19 di Sulteng menurun akibat abaikan protokol
Juru Bicara Pusdatina COVID-19 Provinsi Sulteng Moh. Haris Kariming menyatakan 150 pasien COVID-19 dinyatakan sembuh itu berdasarkan hasil pemeriksaan sampel usap (swab).
"Sehingga secara kumulatif 2.312 orang di Sulteng dinyatakan telah sembuh. Tambahan 150 pasien sembuh tersebut berada di sejumlah daerah antara lain 114 orang di Kabupaten Poso," katanya di Palu, Rabu malam.
Baca juga: Dinkes Sulteng: Vaksin COVID-19 diprioritaskan untuk nakes Kota Palu
Kemudian, lanjutnya, 23 orang di Morowali Utara, enam orang di Banggai, empat orang di Banggai Kepulauan dan tiga orang Morowali.
Mereka telah diizinkan pulang, namun harus menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan dan penyebaran COVID-19.
"Sementara itu 162 orang masing-masing 39 orang di Palu, 23 orang di Morowali Utara, Tojo Una-Una, Poso dan Parigi Moutong, 17 orang di Morowali, 10 orang di Donggala, tujuh orang di Banggai Kepulauan, Lima orang di Tolitoli dan dua orang di Sigi," ujarnya.
Haris juga menyatakan, total pasien COVID-19 yang meninggal dunia hingga saat ini berjumlah 118 orang.
"Sebanyak 1.628 pasien COVID-19 saat ini menjalani karantina secara mandiri maupun di pusat pelayanan kesehatan milik pemerintah daerah setempat. Mari kita doakan agar mereka semua dapat sembuh," katanya.
Baca juga: Kasus harian COVID-19 di Sulteng kembali cetak rekor tertinggi
Haris mengimbau masyarakat agar mendukung tim pengawas dinas kesehatan kabupaten dan kota di Sulteng yang melakukan penelusuran terhadap orang-orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien positif COVID-19 serta yang paling utama menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan dan penyebaran COVID-19.
"Yakni, memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Langkah tersebut sangat penting untuk memutus mata rantai penyebaran dan penularan COVID-19 di Sulteng," katanya.
Baca juga: Tingkat kesembuhan COVID-19 di Sulteng menurun akibat abaikan protokol
Pewarta: Muhammad Arshandi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021
Tags: