Ia mengaku selama menjabat sebagai Kapolda Sumut, tantangan terbesar adalah memberantas para pelaku tindak pidana narkotika.
Baca juga: Polda Sumut pecat 53 polisi sepanjang 2020
Menurut dia, faktor yang mempengaruhi maraknya peredaran narkotika di Sumut, yakni letak geografis Sumut yang sangat ideal untuk lintasan perdagangan narkotika.Baca juga: Polda Sumut pecat 53 polisi sepanjang 2020
"Mulai di pantai timur, perbatasan Aceh Timur sampai di perbatasan Riau, Rokan Hilir. Luas dan panjangnya garis pantai ini juga menyulitkan di dalam penindakan kejahatan narkotika. Kemudian menggunakan jalur darat lintasan dari Aceh untuk ke tempat lain," katanya.
Baca juga: Polda Sumut ungkap jaringan narkoba disembunyikan dalam sepatu
Faktor lainnya, katanya, yakni modus yang digunakan para pengedar narkoba serta jaringan peredaran yang bersifat rapi atau dikenal dengan istilah jaringan terputus.Baca juga: Polda Sumut ungkap jaringan narkoba disembunyikan dalam sepatu
"Kemudian para orang tua dari keluarga korban penyalahgunaan narkotika belum memiliki kesadaran untuk melaporkan tentang putra-putrinya yang menjadi korban tentang penyalahgunaan narkotika. Bahkan orang tua menyadari bahwa ini adalah aib, jadi diam-diam saja tidak diobati. Padahal korban penyalahgunaan narkotika harus direhabilitasi," katanya.
Baca juga: Polisi ungkap jaringan baru narkotika Malaysia-Aceh-Medan-Palembang
Baca juga: Polisi ungkap jaringan baru narkotika Malaysia-Aceh-Medan-Palembang