Kemendagri apresiasi Pilkades di Bantul dilaksanakan sesuai prokes
27 Desember 2020 15:36 WIB
Kepalanya Balai Pemerintahan Desa Yogyakarta, Kementerian Dalam Negeri Effendi usai video conference bersama Pemkab Bantul kaitan pelaksanaan protokol kesehatan COVID-19 dalam Pemilihan Lurah Desa serentak di Bantul, DIY (Foto ANTARA/Hery Sidik)
Bantul (ANTARA) - Kementerian Dalam Negeri memberi apresiasi terhadap penyelenggaraan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak di 24 desa se-Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, sudah dilaksanakan sesuai protokol kesehatan dalam upaya pencegahan penularan COVID-19 di masyarakat.
"Kita baru saja menyelenggarakan video conference dengan Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kemendagri, Pak Dirjen apresiasi penyelenggaraan Pemilihan Lurah di Bantul yang hasil monitoring oleh aparaturnya bahwa protokol kesehatan sudah dilaksanakan ketat," kata Sekretaris Daerah Bantul Helmi Jamharis di Bantul, Minggu.
Pada Minggu (27/12), Pemkab Bantul menggelar Pilkades serentak di 24 desa, bersamaan dengan pelaksanaan itu jajaran Forkompinda melakukan monitoring pelaksanaan pemungutan suara di beberapa desa dan dilanjutkan dengan zoom metting dengan Dirjen Bina Pemerintahan Desa Kemendagri.
Baca juga: 24 desa di Bantul gelar pilkades serentak
Sekda mengatakan, dalam video conference itu Kemendagri juga memberikan arahan ketika ada hal-hal yang belum sesuai dengan regulasi dalam pelaksanaan Pilkades, namun keseluruhan rangkaian kegiatan pemilihan lurah di Bantul telah berjalan sesuai regulasi dan protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19.
"Dan beliau berharap, bahwa nantinya akan terpilih lurah yang baik, lurah yang profesional, lurah yang kredibel, legitimate dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan dapat menjadi pelayan yang baik bagi warga masyarakat," katanya.
Sementara itu, Kepala Balai Pemerintahan Desa Yogyakarta Kemendagri Effendi usai video conference mengatakan bahwa di berbagai daerah yang dipantau pelaksanaan pemungutan suara pemilihan lurah terutama di Bantul, semua daerah mulai persiapan hingga pelaksananaan sudah menggunakan protokol kesehatan.
"Artinya masyarakat sudah mulai sadar bahwa COVID-19 itu merupakan virus yang harus dihindari, oleh karena itu di dalam menggunakan hak pilihnya masyarakat telah menyadari kesehatan, dan keamanan pribadi itu menjadi hal penting," katanya.
Dia mengatakan, perilaku hidup sehat seperti memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menghindari kerumunan itu bagian dari protokol kesehatan yang sudah menjadi kebiasaan di dalam diri masing-masing pemilih ketika hendak melaksanakan hak pilihnya di TPS.
"Oleh karena itu masyarakat di Bantul yang hari ini melaksanakan pemilihan lurah sudah berkomitmen bahwa pemilihan serentak itu bukan menjadi sumber penyebaran COVID-19, pada saat tahapan-tahapan pemilihan ini dilaksanakan masyarakat di Bantul sudah berkomitmen mentaati protokol kesehatan," katanya.
Baca juga: KPU Bantul hibahkan ribuan thermo gun ke Pemkab
Baca juga: Pasien positif COVID-19 di Bantul bertambah 26, menjadi 2.598 orang
"Kita baru saja menyelenggarakan video conference dengan Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kemendagri, Pak Dirjen apresiasi penyelenggaraan Pemilihan Lurah di Bantul yang hasil monitoring oleh aparaturnya bahwa protokol kesehatan sudah dilaksanakan ketat," kata Sekretaris Daerah Bantul Helmi Jamharis di Bantul, Minggu.
Pada Minggu (27/12), Pemkab Bantul menggelar Pilkades serentak di 24 desa, bersamaan dengan pelaksanaan itu jajaran Forkompinda melakukan monitoring pelaksanaan pemungutan suara di beberapa desa dan dilanjutkan dengan zoom metting dengan Dirjen Bina Pemerintahan Desa Kemendagri.
Baca juga: 24 desa di Bantul gelar pilkades serentak
Sekda mengatakan, dalam video conference itu Kemendagri juga memberikan arahan ketika ada hal-hal yang belum sesuai dengan regulasi dalam pelaksanaan Pilkades, namun keseluruhan rangkaian kegiatan pemilihan lurah di Bantul telah berjalan sesuai regulasi dan protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19.
"Dan beliau berharap, bahwa nantinya akan terpilih lurah yang baik, lurah yang profesional, lurah yang kredibel, legitimate dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan dapat menjadi pelayan yang baik bagi warga masyarakat," katanya.
Sementara itu, Kepala Balai Pemerintahan Desa Yogyakarta Kemendagri Effendi usai video conference mengatakan bahwa di berbagai daerah yang dipantau pelaksanaan pemungutan suara pemilihan lurah terutama di Bantul, semua daerah mulai persiapan hingga pelaksananaan sudah menggunakan protokol kesehatan.
"Artinya masyarakat sudah mulai sadar bahwa COVID-19 itu merupakan virus yang harus dihindari, oleh karena itu di dalam menggunakan hak pilihnya masyarakat telah menyadari kesehatan, dan keamanan pribadi itu menjadi hal penting," katanya.
Dia mengatakan, perilaku hidup sehat seperti memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menghindari kerumunan itu bagian dari protokol kesehatan yang sudah menjadi kebiasaan di dalam diri masing-masing pemilih ketika hendak melaksanakan hak pilihnya di TPS.
"Oleh karena itu masyarakat di Bantul yang hari ini melaksanakan pemilihan lurah sudah berkomitmen bahwa pemilihan serentak itu bukan menjadi sumber penyebaran COVID-19, pada saat tahapan-tahapan pemilihan ini dilaksanakan masyarakat di Bantul sudah berkomitmen mentaati protokol kesehatan," katanya.
Baca juga: KPU Bantul hibahkan ribuan thermo gun ke Pemkab
Baca juga: Pasien positif COVID-19 di Bantul bertambah 26, menjadi 2.598 orang
Pewarta: Hery Sidik
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2020
Tags: