BPS: upah buruh tani naik 0,15 persen pada November 2020
15 Desember 2020 12:26 WIB
Buruh tani membawa bibit padi untuk ditanam di lahan sawah Koto Tangah, Padang, Sumatera Barat, Jumat (18/9/2020). Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan upah nominal harian buruh tani nasional pada Agustus 2020 naik sebesar 0,12 persen dibanding upah pada Juli 2020, yaitu menjadi Rp55.677 per hari dari Rp55.613 per hari. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/pras.
Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) melansir upah buruh tani pada November 2020 adalah Rp55.848 per hari atau naik tipis sebesar 0,15 persen jika dibandingkan dengan upah buruh tani pada Oktober.
“Tetapi, karena pada November 2020 terjadi kenaikan indeks konsumsi rumah tangga di pedesaan sebesar 0,51 persen, secara riil upah buruh tani ini turun 0,36 persen,” kata Kepala BPS Suhariyanto saat menggelar konferensi pers secara virtual, Selasa.
Suhariyanto memaparkan fenomena yang sama juga terjadi pada upah buruh bangunan, di mana upah buruh bangunan pada November 2020 sebesar Rp90.807, naik 0,04 persen dari Rp90.771 jika dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara upah riil November 2020 dibanding Oktober 2020 turun sebesar 0,24 persen, yaitu menjadi Rp86.311 dari Rp86.514.
Baca juga: BPS: Upah nominal harian buruh tani naik pada Oktober
Rata-rata nominal upah buruh potong rambut wanita November 2020 dibanding Oktober 2020 mengalami kenaikan sebesar 0,26 persen, yaitu menjadi Rp28.730 dari Rp28.656. Sementara upah riil November 2020 dibanding Oktober 2020 turun sebesar 0,02 persen, yaitu menjadi Rp27.308 dari Rp27.312.
Selain itu, rata-rata nominal upah asisten rumah tangga November 2020 dibanding Oktober 2020 tidak mengalami perubahan, yaitu Rp419.906,00. Sementara upah riil November 2020 dibanding Oktober 2020 turun sebesar 0,28 persen, yaitu menjadi Rp399.113 dari Rp400.216.
Upah nominal buruh/pekerja adalah rata-rata upah harian yang diterima buruh sebagai balas jasa pekerjaan yang telah dilakukan. Sedangkan, upah riil buruh/pekerja menggambarkan daya beli dari pendapatan/upah yang diterima buruh/pekerja.
Baca juga: Neraca perdagangan RI surplus 2,6 miliar dolar AS pada November 2020
“Tetapi, karena pada November 2020 terjadi kenaikan indeks konsumsi rumah tangga di pedesaan sebesar 0,51 persen, secara riil upah buruh tani ini turun 0,36 persen,” kata Kepala BPS Suhariyanto saat menggelar konferensi pers secara virtual, Selasa.
Suhariyanto memaparkan fenomena yang sama juga terjadi pada upah buruh bangunan, di mana upah buruh bangunan pada November 2020 sebesar Rp90.807, naik 0,04 persen dari Rp90.771 jika dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara upah riil November 2020 dibanding Oktober 2020 turun sebesar 0,24 persen, yaitu menjadi Rp86.311 dari Rp86.514.
Baca juga: BPS: Upah nominal harian buruh tani naik pada Oktober
Rata-rata nominal upah buruh potong rambut wanita November 2020 dibanding Oktober 2020 mengalami kenaikan sebesar 0,26 persen, yaitu menjadi Rp28.730 dari Rp28.656. Sementara upah riil November 2020 dibanding Oktober 2020 turun sebesar 0,02 persen, yaitu menjadi Rp27.308 dari Rp27.312.
Selain itu, rata-rata nominal upah asisten rumah tangga November 2020 dibanding Oktober 2020 tidak mengalami perubahan, yaitu Rp419.906,00. Sementara upah riil November 2020 dibanding Oktober 2020 turun sebesar 0,28 persen, yaitu menjadi Rp399.113 dari Rp400.216.
Upah nominal buruh/pekerja adalah rata-rata upah harian yang diterima buruh sebagai balas jasa pekerjaan yang telah dilakukan. Sedangkan, upah riil buruh/pekerja menggambarkan daya beli dari pendapatan/upah yang diterima buruh/pekerja.
Baca juga: Neraca perdagangan RI surplus 2,6 miliar dolar AS pada November 2020
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020
Tags: