Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan indeks harga perdagangan besar (IHPB) pada November 2020, mengalami kenaikan sebesar 0,47 persen dibandingkan Oktober 2020 atau secara bulanan (month-to-month/mtm).
"Ini utamanya dipicu oleh kenaikan komoditas pertanian antara lain ayam ras, telur ayam ras, kelapa sawit, tomat, kubis/kol, daging ayam ras, dan minyak goreng," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto dalam paparan di Jakarta, Selasa.
Setianto menjelaskan pada November 2020, sektor pertanian merupakan penyumbang andil dominan pada perubahan IHPB, yaitu sebesar 0,31 persen.
Sementara itu, sektor industri menyumbang andil sebesar 0,16 persen dan sektor pertambangan dan penggalian tidak menyumbang andil yang signifikan.
"Kalau dikelompokkan berdasarkan sektor, kenaikan 0,47 persen tersebut untuk komoditas pertanian inflasinya tertinggi 1,69 persen dan andilnya 0,31 persen. Utamanya kenaikan IHPB 0,47 persen akibat andil komoditas pertanian," katanya.
Setianto menuturkan untuk IHPB Bahan Bangunan/Konstruksi pada November 2020 naik sebesar 0,22 persen dibanding bulan sebelumnya antara lain disebabkan oleh kenaikan harga komoditas rangka atap baja, batu fondasi bangunan, kayu balok, batu split, dan aspal.
Berdasarkan jenis bangunannya, inflasi terbesar terjadi pada bangunan tempat tinggal dan bukan tempat tinggal dengan inflasi sebesar 0,36 persen dengan andil 0,11 persen.
Baca juga: BPS catat kenaikan harga pangan picu inflasi November 2020
Baca juga: IHSG Selasa menguat jelang rilis data inflasi November
Baca juga: BPS: Indeks Harga Perdagangan Besar Mei 2020 turun
Indeks harga perdagangan besar November naik 0,47 persen
1 Desember 2020 13:25 WIB
Tangkapan layar - Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto. ANTARA/Ade Irma Junida.
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: