IHSG ditutup jatuh, dibayangi pasar "wait & see" hasil Pilpres di AS
2 November 2020 16:24 WIB
Ilustrasi - Warga mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, melalui layar telepon pintarnya. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/hp.
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore ditutup terkoreksi di tengah naiknya bursa saham kawasan Asia.
IHSG ditutup melemah 13,1 poin atau 0,26 persen ke posisi 5.115,13. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak turun 1,9 poin atau 0,24 persen menjadi 788,6.
Analis Bina Artha Sekuritas M Nafan Aji Gusta Utama di Jakarta, Senin, mengatakan, pelaku pasar masih bersikap wait and see mengingat pelaksanaan Pemilihan Presiden (Pilpres) AS diperkirakan akan berlangsung dengan sangat ketat.
Baca juga: IHSG diperkirakan melemah hari ini, pasca-libur panjang
"Di sisi lain, market juga masih menyayangkan bahwa kinerja manufaktur di Tanah Air yang masih belum menunjukkan tanda-tanda ekspansif. Sementara itu, pemerintah juga telah memastikan bahwa Indonesia mengalami resesi. Meskipun demikian, adapun stabilitas inflasi di Tanah Air serta adanya kepastian recovery perekonomian dalam negeri, telah mengurangi tekanan yang dialami IHSG pada hari ini sehingga ditutup tidak terkoreksi signifikan," ujar Nafan.
Dibuka turun, IHSG tak mampu beranjak dari zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Secara sektoral, tujuh sektor terkoreksi dengan sektor pertanian turun paling dalam yaitu minus 2,3 persen, diikuti sektor properti dan sektor infrastruktur masing-masing minus 1,68 persen dan minus 1,46 persen.
Baca juga: Presiden: Tren membaik, pertumbuhan ekonomi kuartal III minus 3 persen
Baca juga: BPS: Kenaikan harga cabai jadi salah satu sebab inflasi Oktober 2020
Sedangkan tiga sektor meningkat dengan sektor pertambangan naik paling tinggi yaitu 0,71 persen, diikuti sektor keuangan dan sektor perdagangan masing-masing 0,69 persen dan 0,16 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau net foreign sell sebesar Rp496,31 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 786.414 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 11,29 miliar lembar saham senilai Rp9,57 triliun. Sebanyak 134 saham naik, 295 saham menurun, dan 164 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara itu bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei menguat 318,35 poin atau 1,39 persen ke 23.295,48, indeks Hang Seng naik 352,59 poin atau 1,46 persen ke 24.460,01, dan Indeks Straits Times meningkat 18,95 poin atau 0,78 ke 2.442,79.
Baca juga: Saham Hong Kong setop kerugian, Indeks Hang Seng melonjak 352,59 poin
Baca juga: Saham Tokyo ditutup melonjak, dipicu "buyback" pasca-Nikkei jatuh
IHSG ditutup melemah 13,1 poin atau 0,26 persen ke posisi 5.115,13. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak turun 1,9 poin atau 0,24 persen menjadi 788,6.
Analis Bina Artha Sekuritas M Nafan Aji Gusta Utama di Jakarta, Senin, mengatakan, pelaku pasar masih bersikap wait and see mengingat pelaksanaan Pemilihan Presiden (Pilpres) AS diperkirakan akan berlangsung dengan sangat ketat.
Baca juga: IHSG diperkirakan melemah hari ini, pasca-libur panjang
"Di sisi lain, market juga masih menyayangkan bahwa kinerja manufaktur di Tanah Air yang masih belum menunjukkan tanda-tanda ekspansif. Sementara itu, pemerintah juga telah memastikan bahwa Indonesia mengalami resesi. Meskipun demikian, adapun stabilitas inflasi di Tanah Air serta adanya kepastian recovery perekonomian dalam negeri, telah mengurangi tekanan yang dialami IHSG pada hari ini sehingga ditutup tidak terkoreksi signifikan," ujar Nafan.
Dibuka turun, IHSG tak mampu beranjak dari zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Secara sektoral, tujuh sektor terkoreksi dengan sektor pertanian turun paling dalam yaitu minus 2,3 persen, diikuti sektor properti dan sektor infrastruktur masing-masing minus 1,68 persen dan minus 1,46 persen.
Baca juga: Presiden: Tren membaik, pertumbuhan ekonomi kuartal III minus 3 persen
Baca juga: BPS: Kenaikan harga cabai jadi salah satu sebab inflasi Oktober 2020
Sedangkan tiga sektor meningkat dengan sektor pertambangan naik paling tinggi yaitu 0,71 persen, diikuti sektor keuangan dan sektor perdagangan masing-masing 0,69 persen dan 0,16 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau net foreign sell sebesar Rp496,31 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 786.414 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 11,29 miliar lembar saham senilai Rp9,57 triliun. Sebanyak 134 saham naik, 295 saham menurun, dan 164 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara itu bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei menguat 318,35 poin atau 1,39 persen ke 23.295,48, indeks Hang Seng naik 352,59 poin atau 1,46 persen ke 24.460,01, dan Indeks Straits Times meningkat 18,95 poin atau 0,78 ke 2.442,79.
Baca juga: Saham Hong Kong setop kerugian, Indeks Hang Seng melonjak 352,59 poin
Baca juga: Saham Tokyo ditutup melonjak, dipicu "buyback" pasca-Nikkei jatuh
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020
Tags: