Pengungsi akibat banjir di Kebumen kembali ke rumah
28 Oktober 2020 20:27 WIB
Bupati Kebumen KH. Yazid Mahfudz (kanan) meninjau perbaikan salah satu titik tanggul sungai yang jebol akibat banjir. (ANTARA/HO - BPBD Kabupaten Kebumen)
Kebumen (ANTARA) - Sejumlah warga yang sempat mengungsi di beberapa titik pengungsian di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, akibat banjir pada Senin (26/10), Rabu ini sudah kembali ke rumah masing-masing.
"Pengungsi sudah kembali ke rumah, tetapi kami tetap siaga di lapangan, terutama di titik-titik rawan," kata Pelaksana tugas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kebumen, Teguh Kristianto di Kebumen, Rabu.
Ia menyampaikan Rabu ini pihaknya fokus pada penanganan tanggul sungai yang jebol menggunakan alat berat.
Baca juga: Ganjar minta ponpes jadi klaster COVID-19 di Kebumen-Banyumas ditutup
Teguh menyebutkan total ada 10 buah alat berat untuk menangani tanggul jebol dan lokasi longsor. Sejumlah alat berat tersebut 3 dari BBWS, 4 dari PUPR, dan 3 dari BPBD bekerja sama dengan pemilik alat berat.
Menurut dia, dari empat tanggul besar yang jebol, penanganan tanggul di Panjatan sudah selesai 100 persen, di Larangan selesai 100 persen, kemudian di Jatiluhur selesai 80 persen, dan untuk di Sidobunder atau Madurejo sekitar sekitar 20 persen karena kesulitan mobilisasi alat berat.
Baca juga: Basarnas Cilacap cari korban tenggelam di Kebumen dan Purworejo
Ia menuturkan untuk lokasi longsor juga sudah tertangani semua, ada 8 lokasi longsor yang ditangani dengan alat berat.
"Kami maraton mengerjakan dengan alat berat, termasuk yang manual karena lokasinya tidak memungkinkan dengan alat berat. Semua sudah tertangani meskipun ada yang belum selesai 100 persen," katanya.
Menyinggung nilai kerugian akibat banjir, dia menyampaikan saat ini masih dihitung oleh tim.
Baca juga: Film pendek karya pelajar Cilacap dan Kebumen ditayangkan di Viu
Ia mengatakan dari titik-titik longsor dan banjir ini pihaknya akan melakukan kajian, evaluasi dan lainnya yang nanti pada saatnya dibahas secara lintas sektor siapa mengerjakan apa untuk penanganan potensi bencana yang terjadi saat ini agar tidak terjadi lagi.
Secara hidrometeorologi, katanya memang luar biasa perbedaan kondisi cuaca saat ini, curah hujan di atas rata-rata sehingga terjadi banjir pada awal musim hujan ini.
Baca juga: Basarnas: 2 orang tenggelam di muara Sungai Lukulo Kebumen
"Pengungsi sudah kembali ke rumah, tetapi kami tetap siaga di lapangan, terutama di titik-titik rawan," kata Pelaksana tugas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kebumen, Teguh Kristianto di Kebumen, Rabu.
Ia menyampaikan Rabu ini pihaknya fokus pada penanganan tanggul sungai yang jebol menggunakan alat berat.
Baca juga: Ganjar minta ponpes jadi klaster COVID-19 di Kebumen-Banyumas ditutup
Teguh menyebutkan total ada 10 buah alat berat untuk menangani tanggul jebol dan lokasi longsor. Sejumlah alat berat tersebut 3 dari BBWS, 4 dari PUPR, dan 3 dari BPBD bekerja sama dengan pemilik alat berat.
Menurut dia, dari empat tanggul besar yang jebol, penanganan tanggul di Panjatan sudah selesai 100 persen, di Larangan selesai 100 persen, kemudian di Jatiluhur selesai 80 persen, dan untuk di Sidobunder atau Madurejo sekitar sekitar 20 persen karena kesulitan mobilisasi alat berat.
Baca juga: Basarnas Cilacap cari korban tenggelam di Kebumen dan Purworejo
Ia menuturkan untuk lokasi longsor juga sudah tertangani semua, ada 8 lokasi longsor yang ditangani dengan alat berat.
"Kami maraton mengerjakan dengan alat berat, termasuk yang manual karena lokasinya tidak memungkinkan dengan alat berat. Semua sudah tertangani meskipun ada yang belum selesai 100 persen," katanya.
Menyinggung nilai kerugian akibat banjir, dia menyampaikan saat ini masih dihitung oleh tim.
Baca juga: Film pendek karya pelajar Cilacap dan Kebumen ditayangkan di Viu
Ia mengatakan dari titik-titik longsor dan banjir ini pihaknya akan melakukan kajian, evaluasi dan lainnya yang nanti pada saatnya dibahas secara lintas sektor siapa mengerjakan apa untuk penanganan potensi bencana yang terjadi saat ini agar tidak terjadi lagi.
Secara hidrometeorologi, katanya memang luar biasa perbedaan kondisi cuaca saat ini, curah hujan di atas rata-rata sehingga terjadi banjir pada awal musim hujan ini.
Baca juga: Basarnas: 2 orang tenggelam di muara Sungai Lukulo Kebumen
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020
Tags: