Kemenperin perbanyak SDM berkompeten tingkatkan produktivitas industri
22 Oktober 2020 17:44 WIB
Sekretaris Jenderal Kemenperin Achmad Sigit Dwiwahjono saat membuka Diklat 3 in 1 bertema "SDM Unggul Indonesia Maju" serentak di tujuh balai diklat industri (BDI) secara virtual, Kamis (22/10/2020). ANTARA/Luqman Hakim
Yogyakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian RI memperbanyak sumber daya manusia (SDM) industri berkompeten sebagai salah satu upaya meningkatkan produktivitas industri nasional di tengah pandemi COVID-19.
"Secara nasional saat ini difokuskan pada pembangunan SDM yang berkualitas sehingga perlu dilakukan berbagai program pendidikan dan pelatihan vokasi secara lebih masif seperti yang saat ini kami lakukan hingga tahun-tahun ke depan," kata Sekretaris Jenderal Kemenperin Achmad Sigit Dwiwahjono saat membuka Diklat 3 in 1 serentak "SDM Unggul Indonesia Maju" di tujuh balai diklat industri (BDI) secara virtual yang dipantau di Yogyakarta, Kamis.
Baca juga: Kemenperin fasilitasi industri dan sekolah vokasi hasilkan SDM mumpuni
Sigit menyebutkan volume produksi sektor manufaktur pada kuartal III 2020 tercatat mengalami peningkatan dengan indeks sebesar 45,35 persen atau lebih tinggi dari kuartal sebelumnya sekitar 25,36 persen.
Perbaikan indeks volume produksi itu, menurut dia, sejalan dengan peningkatan permintaan setelah pemberlakuan adaptasi kebiasaan baru sejak awal Juli 2020.
"Volume produksi diproyeksikan terus membaik sejalan dengan ekspektasi aktivitas industri yang membaik," kata dia.
Oleh sebab itu, menurut Sigit, untuk memenuhi ekspektasi perbaikan aktivitas industri, salah satu yang diperlukan adalah ketersediaan SDM yang berkompeten di sektor industri. Apalagi, Indonesia memiliki potensi SDM yang cukup besar.
Sebagai wujud nyata peran serta pemerintah dalam menyiapkan tenaga kerja industri kompeten sesuai kebutuhan industri, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri Kementerian Perindustrian menyelenggarakan Pelatihan 3 in 1 Berbasis Kompetensi.
"Ini sekaligus upaya untuk menekan angka pengangguran dan meningkatkan daya serap tenaga kerja pada masa pandemi COVID-19," kata dia.
Baca juga: Tekan angka pengangguran, Kemenperin gulirkan Program Diklat 3 in 1
Baca juga: Pusat inovasi dan pengembangan SDM industri 4.0 akan dibangun di 2021
"Secara nasional saat ini difokuskan pada pembangunan SDM yang berkualitas sehingga perlu dilakukan berbagai program pendidikan dan pelatihan vokasi secara lebih masif seperti yang saat ini kami lakukan hingga tahun-tahun ke depan," kata Sekretaris Jenderal Kemenperin Achmad Sigit Dwiwahjono saat membuka Diklat 3 in 1 serentak "SDM Unggul Indonesia Maju" di tujuh balai diklat industri (BDI) secara virtual yang dipantau di Yogyakarta, Kamis.
Baca juga: Kemenperin fasilitasi industri dan sekolah vokasi hasilkan SDM mumpuni
Sigit menyebutkan volume produksi sektor manufaktur pada kuartal III 2020 tercatat mengalami peningkatan dengan indeks sebesar 45,35 persen atau lebih tinggi dari kuartal sebelumnya sekitar 25,36 persen.
Perbaikan indeks volume produksi itu, menurut dia, sejalan dengan peningkatan permintaan setelah pemberlakuan adaptasi kebiasaan baru sejak awal Juli 2020.
"Volume produksi diproyeksikan terus membaik sejalan dengan ekspektasi aktivitas industri yang membaik," kata dia.
Oleh sebab itu, menurut Sigit, untuk memenuhi ekspektasi perbaikan aktivitas industri, salah satu yang diperlukan adalah ketersediaan SDM yang berkompeten di sektor industri. Apalagi, Indonesia memiliki potensi SDM yang cukup besar.
Sebagai wujud nyata peran serta pemerintah dalam menyiapkan tenaga kerja industri kompeten sesuai kebutuhan industri, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri Kementerian Perindustrian menyelenggarakan Pelatihan 3 in 1 Berbasis Kompetensi.
"Ini sekaligus upaya untuk menekan angka pengangguran dan meningkatkan daya serap tenaga kerja pada masa pandemi COVID-19," kata dia.
Baca juga: Tekan angka pengangguran, Kemenperin gulirkan Program Diklat 3 in 1
Baca juga: Pusat inovasi dan pengembangan SDM industri 4.0 akan dibangun di 2021
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: