Sepak Bola Nasional
Shin Tae-yong akui sulit rotasi kiper timnas U-19
19 Oktober 2020 17:31 WIB
Manajer pelatih tim nasional Indonesia Shin Tae-yong (kiri) memberikan keterangan kepada pewarta terkait timnas U-19 di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (20/8/2020). Timnas U-19 dipastikan menjalani latihan di Kroasia mulai akhir Agustus 2020 sebagai bagian dari persiapan menuju Piala Asia U-19 2020 di Uzbekistan. (Michael Siahaan)
Jakarta (ANTARA) - Pelatih tim nasional U-19 Shin Tae-yong mengakui sulit untuk merotasi posisi kiper di skuatnya selama menjalani laga-laga uji coba di Kroasia karena ada jarak kualitas di antara tiga penjaga gawangnya.
"Kami belum bisa merotasi kiper karena ada perbedaan kemampuan," ujar Shin, dalam pernyataan yang diterima Antara di Jakarta dari ofisial PSSI di Kroasia, Senin.
Dalam 10 laga uji coba yang telah dilewati di Kroasia, juru taktik asal Korea Selatan itu kerap menurunkan Muhammad Adi Satryo di bawah mistar gawang.
Tercatat hanya satu kali Adi tidak masuk dalam sebelas pertama (starting eleven).
Menurut Shin, dua kiper timnas U-19 lainnya yaitu Erlangga Setyo dan Yofandani Damai harus lebih giat meningkatkan kecakapan mereka.
"Kami memberikan mereka latihan lebih banyak agar kemampuan dan kepercayaan diri mereka naik. Kalau mereka terus bekerja keras, pasti mendapatkan kesempatan untuk bermain," tutur dia.
Baca juga: Adi Satryo: Shin Tae-yong minta kiper timnas U-19 ikut bangun serangan
Shin Tae-yong menegaskan bahwa dirinya ingin posisi kiper timnas U-19 lebih kompetitif.
Selain soal teknis, pelatih timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 menyadari ada perbedaan menonjol dari pengalaman bertanding penjaga gawangnya.
Dibandingkan Erlangga dan Yofandani, Muhammad Adi Satryo sudah cukup kenyang dengan laga-laga internasional. Dia menjadi kiper Indonesia di Piala AFF U-18 tahun 2019 dan memperkuat timnas U-19 di Kualifikasi Piala Asia U-19 2020.
Adi pun ikut TC timnas U-19 di Thailand pada awal tahun 2020 dan bahkan sempat dipanggil Shin Tae-yong untuk mengikuti pemusatan latihan (TC) bersama timnas senior Indonesia.
Erlangga Setyo, meski jebolan program Garuda Select, merupakan debutan pada pemusatan latihan (TC) timnas U-19 pada Agustus 2020 di Jakarta, yang menjadi TC terakhir di Tanah Air sebelum berangkat ke Kroasia.
Baca juga: PSSI: Witan dan Elkan tinggalkan TC timnas U-19 pada 24 Oktober
Sementara Yofandani Damai baru didatangkan setelah dua kiper berpengalaman timnas U-19 Ernando Ari Sutaryadi dan Risky Muhammad Sudirman mengalami cedera di tengah-tengah TC Agustus tersebut.
"Erlangga dan Yofandani memang baru saja bergabung. Kami tidak mau buru-buru menurunkan mereka," tutur Shin.
Timnas U-19 berada di Kroasia sejak akhir Agustus 2020 untuk menjalani pemusatan latihan (TC) dan, sampai berita ini diturunkan, sudah menjalani 10 pertandingan uji coba dengan hasil empat kali menang, tiga kali seri dan tiga kali kalah.
TC tersebut menjadi persiapan menuju Piala Asia U-19 yang rencananya dilaksanakan pada awal tahun 2021 di Uzbekistan.
Setelah Piala Asia U-19, timnas U-19 diproyeksikan untuk berkompetisi di Piala Dunia U-20 tahun 2021 yang dilaksanakan pada 20 Mei-12 Juni 2021 di Indonesia.
Baca juga: Pratama Arhan: Timnas U-19 perlu perbaiki komunikasi
Baca juga: Elkan Baggott senang dengan debutnya di timnas U-19
Baca juga: Demi laju jauh timnas Indonesia di Piala Dunia U-20
"Kami belum bisa merotasi kiper karena ada perbedaan kemampuan," ujar Shin, dalam pernyataan yang diterima Antara di Jakarta dari ofisial PSSI di Kroasia, Senin.
Dalam 10 laga uji coba yang telah dilewati di Kroasia, juru taktik asal Korea Selatan itu kerap menurunkan Muhammad Adi Satryo di bawah mistar gawang.
Tercatat hanya satu kali Adi tidak masuk dalam sebelas pertama (starting eleven).
Menurut Shin, dua kiper timnas U-19 lainnya yaitu Erlangga Setyo dan Yofandani Damai harus lebih giat meningkatkan kecakapan mereka.
"Kami memberikan mereka latihan lebih banyak agar kemampuan dan kepercayaan diri mereka naik. Kalau mereka terus bekerja keras, pasti mendapatkan kesempatan untuk bermain," tutur dia.
Baca juga: Adi Satryo: Shin Tae-yong minta kiper timnas U-19 ikut bangun serangan
Shin Tae-yong menegaskan bahwa dirinya ingin posisi kiper timnas U-19 lebih kompetitif.
Selain soal teknis, pelatih timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 menyadari ada perbedaan menonjol dari pengalaman bertanding penjaga gawangnya.
Dibandingkan Erlangga dan Yofandani, Muhammad Adi Satryo sudah cukup kenyang dengan laga-laga internasional. Dia menjadi kiper Indonesia di Piala AFF U-18 tahun 2019 dan memperkuat timnas U-19 di Kualifikasi Piala Asia U-19 2020.
Adi pun ikut TC timnas U-19 di Thailand pada awal tahun 2020 dan bahkan sempat dipanggil Shin Tae-yong untuk mengikuti pemusatan latihan (TC) bersama timnas senior Indonesia.
Erlangga Setyo, meski jebolan program Garuda Select, merupakan debutan pada pemusatan latihan (TC) timnas U-19 pada Agustus 2020 di Jakarta, yang menjadi TC terakhir di Tanah Air sebelum berangkat ke Kroasia.
Baca juga: PSSI: Witan dan Elkan tinggalkan TC timnas U-19 pada 24 Oktober
Sementara Yofandani Damai baru didatangkan setelah dua kiper berpengalaman timnas U-19 Ernando Ari Sutaryadi dan Risky Muhammad Sudirman mengalami cedera di tengah-tengah TC Agustus tersebut.
"Erlangga dan Yofandani memang baru saja bergabung. Kami tidak mau buru-buru menurunkan mereka," tutur Shin.
Timnas U-19 berada di Kroasia sejak akhir Agustus 2020 untuk menjalani pemusatan latihan (TC) dan, sampai berita ini diturunkan, sudah menjalani 10 pertandingan uji coba dengan hasil empat kali menang, tiga kali seri dan tiga kali kalah.
TC tersebut menjadi persiapan menuju Piala Asia U-19 yang rencananya dilaksanakan pada awal tahun 2021 di Uzbekistan.
Setelah Piala Asia U-19, timnas U-19 diproyeksikan untuk berkompetisi di Piala Dunia U-20 tahun 2021 yang dilaksanakan pada 20 Mei-12 Juni 2021 di Indonesia.
Baca juga: Pratama Arhan: Timnas U-19 perlu perbaiki komunikasi
Baca juga: Elkan Baggott senang dengan debutnya di timnas U-19
Baca juga: Demi laju jauh timnas Indonesia di Piala Dunia U-20
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2020
Tags: