New York (ANTARA News/AFP) - Dolar naik terhadap euro pada Selasa menyusul laporan ekonomi mengecewakan di AS dan Jerman yang semakin mengkhawatirkan tentang pemulihan global.
Euro dikutip 1,3509 dolar pada 2200 GMT di New York, turun dari 1,3593 dolar akhir Senin.
Namun, dolar melemah terhadap mata uang Jepang, jatuh ke 90,21 yen dari 91,13 yen.
Euro, yang memulai sesi dengan keuntungan, jatuh kembali ke tingkat 1,35 dolar setelah kejutan penurunan indeks kepercayaan bisnis Ifo di Jerman.
Ini adalah pertama kalinya dalam hampir satu tahun indeks Ifo jatuh di perekonomian terbesar Eropa, menandakan pemulihan yang lambat.
Kemudian, sebuah indeks yang diawasi ketat menunjukkan kepercayaan konsumen AS jatuh pada Februari hingga ke tingkat yang paling lemah sejak April, mengirimkan saham Wall Street lebih rendah.
Conference Board melaporkan bahwa indeks kepercayaan konsumen jatuh ke 46,0 dari 56,5 pada bulan sebelumnya karena orang Amerika menjadi lebih pesimis atas prospek pekerjaan.
"Laporan indeks kepercayaan konsumen membuat pasar lesu, yang sudah menunjukkan kecenderungan untuk mengabaikan berita positif dan menjual berita negatif pagi ini," kata Michael Woolfolk dari Bank of New York Mellon.
"Kekecewaan atas laporan mendorong kenaikan baru dalam dolar AS dan yen Jepang dengan mengorbankan mata uang utama Eropa," katanya.
Kegelapan di Eropa ini diperparah oleh data yang menunjukkan bahwa pengeluaran rumah tangga di Prancis merosot 2,7 persen bulan lalu dan dengan hasil pendapatan dari kreditur terbesar kedua Jerman, Commerzbank menunjukkan kerugian besar.
"Dengan arus berita negatif Eropa dan potensi untuk berita ekuitas negatif pada Toyota akibat sidang (Kongres AS), mendorong greenback menguat karena skenario penghindaran risiko," kata Andrew Busch dari BMO Capital Markets.
"Pemerintah Jepang mengatakan bahwa deflasi dan memburuknya kondisi pekerjaan ancaman bagi perekonomian mereka, juga berkontribusi ke tema tersebut," tambahnya.
Di luar zona euro, Gubernur Bank Sentral Inggris (BoE) Mervyn King, berbicara kepada pembuat undang-undang Inggris, memperingatkan bahwa pemulihan di zona euro "tampaknya terhenti" dan mengatakan bahwa pada gilirannya akan berdampak pada setiap rebound ekspor Inggris.
Krisis utang Yunani juga terus membebani benak investor di tengah seruan pemogokan umum oleh serikat buruh Yunani untuk memprotes rencana pemerintah mengurangi manfaat dalam rangka mengurangi defisit anggaran.
Lembaga pemeringkat Fitch juga menurunkan peringkat kredit untuk empat bank terbesar Yunani, sementara delegasi dari Komisi Eropa, Bank Sentral Eropa dan IMF mulai berkunjung ke Athena pada Selasa.
"Sementara situasi Yunani terus negatif, pasar mulai melakukan perbandingan belanja pada bagaimana sistem keuangan Eropa muncul lebih lemah dibandingkan dengan rekannya AS. Hal ini mungkin disebabkan oleh fakta pasar AS memungkinkan untuk bekerja lebih baik daripada Eropa," kata Busch.
Pada akhir perdagangan New York, dolar berdiri pada 1,0831 franc Swiss, naik dari 1,0762 akhir Senin. Pound turun tipis menjadi 1,5424 dolar dari 1,5479. (A026/K004)
Selera Risiko Pudar, Dolar Naik Terhadap Euro
24 Februari 2010 07:22 WIB
Mata uang asing/ilustrasi. (ANTARA/Grafis)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010
Tags: