Formula 1
Bos Mercedes berharap terhindar dari 'kutukan Netflix' di GP Rusia
23 September 2020 23:54 WIB
Pebalap tim Mercedes Lewis Hamilton saat mengikuti sesi latihan ketiga Grand Prix Formula 1 Belgia di sirkuit Spa-Francorchamps di Spa, Belgia, Sabtu (29/8/2020). ANTARA/AFP/Pool/Stephanie Lecocq/aa. (AFP/STEPHANIE LECOCQ)
Jakarta (ANTARA) - Bos tim Mercedes Toto Wolff berharap terhindar dari 'kutukan Netflix' ketika mereka menjalani Grand Prix Rusia akhir pekan ini sembari menjadi subjek seri ketiga Formula 1: Drive to Survive.
Tahun lalu kru film dokumenter Netflix itu meliput perayaan hari jadi ke-125 Mercedes di Grand Prix Jerman, yang berujung balapan terburuk mereka musim itu.
Valtteri Bottas kehilangan kendali mobilnya dan menabrak pagar pembatas ketika berada di peringkat empat kurang dari 10 putaran jelang finis,
Sedangkan Lewis Hamilton, yang sedang flu ketika lomba, terjebak di pitstop selama 50 detik setelah sayap depannya rusak karena menyenggol pembatas dan pada akhirnya finis P9.
Baca juga: Bottas ogah disebut biang kerok tabrakan dramatis di GP Tuscan
Baca juga: Hamilton tinggal selangkah samai rekor Schumacher di GP Rusia
Wolff berharap kehadiran kamera sekali lagi pada akhir pekan ini di Rusia tidak berdampak buruk terhadap kinerja timnya di Autodrom Sochi.
"Tahun lalu, (kru film) membayangi kami di Hockenheim di mana kami merayakan balapan kandang dan 125 tahun di motorsport, dan kami mendapati balapan terburuk kami musim itu," kata Wolff seperti dikutip laman resmi Formula 1, Rabu.
"Itu membuat episode Netflix sangat menghibur, tapi kami berharap kali ini kami bisa memiliki konten dan balapan yang hebat.
Baca juga: Hamilton juarai GP Tuscan yang kacau balau
Mercedes paling tidak punya modal kuat karena belum terkalahkan di Grand Prix Rusia dalam lima tahun terakhir sejak Sochi masuk kalender F1 pada 2014.
"Sochi telah menjadi sirkuit yang baik bagi kami di masa lalu dan kami punya rekam jejak kuat di sana.
Di sirkuit yang berada di kompleks olahraga musim dingin itu, Hamilton telah tiga kali naik podium teratas yaitu pada 2015, 2018, dan 2019 dan memiliki peluang menyamai rekor 91 kemenangan yang dipegang Michael Schumacher jika ia bisa finis terdepan.
Baca juga: Statistik Hamilton vs Schumacher sejauh ini
Tahun lalu kru film dokumenter Netflix itu meliput perayaan hari jadi ke-125 Mercedes di Grand Prix Jerman, yang berujung balapan terburuk mereka musim itu.
Valtteri Bottas kehilangan kendali mobilnya dan menabrak pagar pembatas ketika berada di peringkat empat kurang dari 10 putaran jelang finis,
Sedangkan Lewis Hamilton, yang sedang flu ketika lomba, terjebak di pitstop selama 50 detik setelah sayap depannya rusak karena menyenggol pembatas dan pada akhirnya finis P9.
Baca juga: Bottas ogah disebut biang kerok tabrakan dramatis di GP Tuscan
Baca juga: Hamilton tinggal selangkah samai rekor Schumacher di GP Rusia
Wolff berharap kehadiran kamera sekali lagi pada akhir pekan ini di Rusia tidak berdampak buruk terhadap kinerja timnya di Autodrom Sochi.
"Tahun lalu, (kru film) membayangi kami di Hockenheim di mana kami merayakan balapan kandang dan 125 tahun di motorsport, dan kami mendapati balapan terburuk kami musim itu," kata Wolff seperti dikutip laman resmi Formula 1, Rabu.
"Itu membuat episode Netflix sangat menghibur, tapi kami berharap kali ini kami bisa memiliki konten dan balapan yang hebat.
Baca juga: Hamilton juarai GP Tuscan yang kacau balau
Mercedes paling tidak punya modal kuat karena belum terkalahkan di Grand Prix Rusia dalam lima tahun terakhir sejak Sochi masuk kalender F1 pada 2014.
"Sochi telah menjadi sirkuit yang baik bagi kami di masa lalu dan kami punya rekam jejak kuat di sana.
Di sirkuit yang berada di kompleks olahraga musim dingin itu, Hamilton telah tiga kali naik podium teratas yaitu pada 2015, 2018, dan 2019 dan memiliki peluang menyamai rekor 91 kemenangan yang dipegang Michael Schumacher jika ia bisa finis terdepan.
Baca juga: Statistik Hamilton vs Schumacher sejauh ini
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2020
Tags: