London (ANTARA News/AFP) - Euro naik tajam terhadap dolar pada Selasa karena investor kembali percaya diri setelah menteri keuangan Eropa menempatkan tekanan pada Yunani untuk mengatasi masalah utang publik besar-besaran.
"Selera risiko investor telah meningkat dan mereka telah didorong untuk menjual keluar dari defensif dolar AS," kata Nick Serff, analis pasar di City Indeks, perusahaan keuangan di London.
Euro biasanya dilihat sebagai berisiko pada pasar mata uang dibandingkan dengan dolar AS yang dianggap "aman" oleh investor.
Oleh karena itu, euro cenderung meningkat pada saat optimisme ekonomi lebih besar.
Euro naik menjadi 1,3744 dolar pada akhir perdagangan di London dari 1,3598 dolar pada akhir Senin. Euro juga naik terhadap mata uang Jepang, unit safe haven lain, menjadi 124,36 yen dari sebelumnya 122,41 yen.
Sementara itu dolar naik menjadi 90,44 yen dari 90,02 yen pada akhir Senin.
Kenaikan tajam euro muncul setelah pertemuan menteri keuangan Uni Eropa meminta Yunani untuk mempersiapkan tindakan baru yang drastis pada 16 Maret hingga mengekang defisit publik yang menonjol -tertinggi di 16-anggota zona euro.
Para menteri "siap untuk menerapkan tindakan pengurangan defisit tambahan pada Yunani jika diperlukan dan menolak untuk mengatakan bagaimana mereka akan membuat baik pada janji untuk menyelamatkan bangsa jika tidak dapat membiayai utang," ETX Capital mengatakan dalam sebuah catatan.
Pekerja bea cukai Yunani dan staf kementerian keuangan menanggapi tindakan Uni Eropa dengan mengumumkan tiga hari pemogokan dan pemerintah Yunani telah didesak Eropa untuk menjelaskan bagaimana pihaknya bisa membantu Yunani jika krisis utang berspiral.
Mata uang Eropa telah terpukul dalam beberapa hari oleh kekhawatiran bahwa Yunani bisa gagal pada utang negara dan bahwa krisis kepercayaan investor dalam keuangan publik dapat menyebar ke bagian lain dari zona euro.
"Ketakutan atas risiko penularan situasi Yunani dan zona lain negara terus membebani harapan kegiatan masa depan," kata Frederik Ducrozet, ekonom zona euro di bank Perancis Credit Agricole CIB.
Michael Hewson dari CMC Markets setuju, dengan mengatakan: "Masalah-masalah Yunani dan euro terus mengggelembungkan permukaan karena pasar menunggu kejelasan lebih lanjut tentang rencana Eropa untuk membantu Yunani."
Data Uni Eropa pekan lalu juga menunjukkan bahwa perekonomian Eropa maju hanya 0,1 persen pada kuartal keempat tahun lalu, dengan pemulihan berhenti sama sekali di Jerman dan Italia jatuh kembali ke kontraksi.
Dealer pada Selasa juga mencerna data yang menunjukkan bahwa investor sentimen Jerman jatuh untuk kelima bulan berturut-turut pada Februari di tengah kekhawatiran krisis utang zona euro dan memburuknya pasar pekerjaan.
Lembaga riset ekonomi ZEW mengatakan bahwa indikator sektor keuangan kehilangan 2,1 poin menjadi 45,1 poin, tingkat terendah sejak Juli 2009.
Barometer berdiri di titik 47,2 pada Januari, tetapi analis yang disurvei oleh Dow Jones Newswires memperkirakan turun menjadi 41,5 poin bulan ini.
"Meskipun kita telah melewati lembah-lembah terdalam depresi, kekhawatiran tentang pasar kerja, defisit anggaran dan euro tidak berkurang," mengutip pernyataan presiden ZEW Wolfgang Franz.
Di London pada Selasa, euro berpindah tangan pada 1,3744 dolar terhadap 1,3598 dolar pada 2200 GMT pada Senin, pada 124,36 yen (122,41), 0,8736 pound (0,8683) dan 1,4676 franc Swiss (1,4655).
Dolar berdiri di 90,44 yen (90,02) dan 1,0678 franc Swiss (1,0777). Pound berada pada 1,5732 dolar (1,5660).
Di London Bullion Market, harga emas naik menjadi 1.115,25 dolar per ons dari 1.098,25 dolar per ons pada Senin. (A026/K004)
Euro Berbalik Naik Kembali
17 Februari 2010 01:54 WIB
Euro/ilustrasi. (ANTARA/Grafis)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010
Tags: