Spanyol catat 31.428 kasus tambahan COVID-19 sejak Jumat
22 September 2020 06:46 WIB
Sejumlah orang melakukan aksi taekwondo saat memprotes penutupan gedung olahraga, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di lapangan San Jaume, Barcelona, Spanyol, Senin (27/7/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Albert Gea/pras/djo (REUTERS/ALBERT GEA)
Madrid (ANTARA) - Spanyol mencatat 31.428 kasus tambahan COVID-19 sejak Jumat, sehingga menambah jumlah kumulatif menjadi 671.468 kasus, menurut data Kementerian Kesehatan pada Senin.
Jumlah korban meninggal akibat COVID-19 di negara tersebut mencapai 30.663, naik dari 30.495 pada Jumat, kata kementerian terkait.
Spanyol melaporkan jumlah kasus COVID-19 tertinggi di Eropa barat. Otoritas regional telah menginstruksikan penguncian parsial mulai Senin di sejumlah daerah Madrid, di mana penyebaran kasus COVID-19 cepat meluas. Namun, penguncian parsial yang bertujuan untuk memutus rantai penyebaran virus corona menuai aksi protes.
Ibu kota Spanyol menyumbang sekitar sepertiga dari jumlah kasus COVID-19 negara tersebut.
Pandemi di Spanyol mengakibatkan sekolah-sekolah ditutup lebih dari enam bulan. Pekan pertama September sebanyak 28.600 sekolah di Spanyol dibuka.
Namun beberapa pekan kemudian beberapa guru di 56 sekolah dinyatakan terpapar corona dan sejumlah sekolah ditutup kembali.
Spanyol membuka kembali sekolah dengan menerapkan jaga jarak antarsiswa di ruang kelas, mereka diwajibkan mengenakan masker selama di sekolah.
Sumber: Reuters
Baca juga: Putri Spanyol dikarantina usai teman sekelasnya positif COVID-19
Baca juga: Mikel Oyarzabal dikeluarkan dari skuad Spanyol karena COVID-19
Jumlah korban meninggal akibat COVID-19 di negara tersebut mencapai 30.663, naik dari 30.495 pada Jumat, kata kementerian terkait.
Spanyol melaporkan jumlah kasus COVID-19 tertinggi di Eropa barat. Otoritas regional telah menginstruksikan penguncian parsial mulai Senin di sejumlah daerah Madrid, di mana penyebaran kasus COVID-19 cepat meluas. Namun, penguncian parsial yang bertujuan untuk memutus rantai penyebaran virus corona menuai aksi protes.
Ibu kota Spanyol menyumbang sekitar sepertiga dari jumlah kasus COVID-19 negara tersebut.
Pandemi di Spanyol mengakibatkan sekolah-sekolah ditutup lebih dari enam bulan. Pekan pertama September sebanyak 28.600 sekolah di Spanyol dibuka.
Namun beberapa pekan kemudian beberapa guru di 56 sekolah dinyatakan terpapar corona dan sejumlah sekolah ditutup kembali.
Spanyol membuka kembali sekolah dengan menerapkan jaga jarak antarsiswa di ruang kelas, mereka diwajibkan mengenakan masker selama di sekolah.
Sumber: Reuters
Baca juga: Putri Spanyol dikarantina usai teman sekelasnya positif COVID-19
Baca juga: Mikel Oyarzabal dikeluarkan dari skuad Spanyol karena COVID-19
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: