Yogyakarta (ANTARA) - Menteri Sekretaris Negara Pratikno mendorong para anak muda mampu menjadi bagian dari solusi dari persoalan sosial di Indonesia.

"Kita tidak ingin semata-mata anak muda hanya komplain saja, tetapi harus menjadi bagian dari solusi," kata Pratikno saat menyampaikan Kuliah Perdana Kewirausahaan Sosial di Fisipol UGM bertajuk "Cerita Tentang Bisnis dan Insight Terbaru" yang digelar secara daring dan dipantau di Yogyakarta, Jumat.

Menurut Pratikno, solusi berkelanjutan terhadap permasalahan sosial harus dipadu dengan entrepreneurship yang berarti memiliki keberanian untuk memutuskan secara cepat.

"Memiliki keberanian untuk memutuskan secara cepat secara kreatif, berani mengambil risiko," kata dia.

Pratikno mengapresiasi penyelenggaraan Kuliah Kewirausahaan Sosial oleh Fisipol UGM yang memiliki gagasan mendorong mahasiswa sebagai ilmuwan sosial memiliki kemampuan mengidentifikasi permasalahan yang ada di sekitarnya.
Baca juga: UGM ajak sarjana baru kembangkan kewirausahaan sosial melalui AKM
Baca juga: Kemensos fokus dukung kewirausahaan dalam pemberdayaan sosial


"Mengidentifikasi permasalahan dalam lingkup kecil sampai besar secara nasional, kemudian memikirkan solusinya," kata Ketua Majelis Wali Amanat UGM ini.

Menurut Pratikno, di era saat ini pemecahannya persoalan membutuhkan kerja sama dari berbagai disiplin ilmu. Dibutuhkan kolaborasi baik dari keilmuan sosial-humaniora, serta eksakta atau teknik.

Sementara itu, Dekan Fisipol UGM Erwan Agus Purwanto mengatakan saat ini Indonesia masih membutuhkan banyak startup atau wirausaha pemula yang mampu dengan ide kreatif dan inovatif sebagai solusi masalah bangsa.

"Orang-orang muda memang diharapkan betul-betul berkontrubusi memecahkan persoalan bangsa," kata dia.

Program Kelas Kewirausahaan Sosial sendiri dipelopori oleh Departemen Politik dan Pemerintahan Fisipol UGM dan didukung oleh Pusat Inovasi dan Kajian Akademik UGM.

Terkait pelaksanaan program ini, terdapat tiga metode umum dalam pembelajarannya yaitu polgov talks, kelas inspirasi, dan mentoring dari sejumlah pimpinan perusahaan dan lembaga mitra kolaborator.
Baca juga: AKSI Adakan Temu Nasional Kewirausahaan Sosial Indonesia I
Baca juga: Anggota DPR: kewirausahaan sosial kunci atasi kesenjangan