Di pertemuan G20, Mentan tekankan pentingnya pertanian saat pandemi
13 September 2020 11:18 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat menghadiri pertemuan virtual Menteri Pertanian dan Irigasi G20, Sabtu (12/9/2020) malam. ANTARA/HO-Kementerian Pertanian/am.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menekankan peran penting sektor pertanian dan kontribusinya terhadap PDB Indonesia di tengah pandemi COVID-19, saat menghadiri pertemuan virtual Menteri Pertanian dan Irigasi G20, Sabtu (12/9/2020) malam.
Mentan Syahrul menegaskan pertemuan G20 ini sangat penting dalam upaya akselerasi pembangunan pertanian mengingat peran sektor pertanian di tengah dampak pandemi menjadi penyelamat perekonomian negara.
Oleh karena itu, pertemuan ini merupakan wadah untuk dapat saling berbagi pandangan dalam rangka pencapaian pertanian berkelanjutan dan ketahanan pangan.
"Peran sektor pertanian di Indonesia saat ini cukup signifikan, yang terlihat dari kontribusinya terhadap total PDB mencapai 14 persen dan menyediakan lapangan kerja bagi hampir separuh total penduduk," kata Mentan dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu.
Baca juga: Konferensi FAO, Mentan soroti pertumbuhan PDB Pertanian Indonesia
Mentan Syahrul juga menyebutkan peningkatan pertumbuhan PDB sektor pertanian sekitar 2,19 persen dibandingkan tahun sebelumnya (year on year).
Pada kuartal II 2020 ini juga pertanian menunjukkan capaian pertumbuhan hingga 16,24 persen dibandingkan kuartal sebelumnya.
Dalam pertemuan tersebut, hadir pula Menteri Lingkungan
Kerajaan Arab Saudi Abdulrahman A Alfadley selaku tuan rumah penyelenggara, serta para menteri pertanian dan irigasi anggota G20, perwakilan negara dan organisasi internasional.
Syahrul membeberkan di tengah keterbatasan akibat pandemi COVID-19, Pemerintah Indonesia terus mendorong peran penting sektor pertanian dalam menciptakan lapangan kerja di pedesaan, memberikan perlindungan sosial, meningkatkan pendapatan keluarga petani, serta memastikan ketahanan pangan nasional.
Untuk menjaga ketersediaan pangan bagi seluruh masyarakat di era adaptasi kebiasaan baru Kementan hingga saat ini telah mengembangkan seperangkat kebijakan yang disebut dengan 4 Cara Bertindak.
"Pertama, meningkatkan kapasitas produksi melalui percepatan tanam padi, konversi lahan suboptimal menjadi lahan pertanian dan perluasan areal kawasan budi daya baru untuk komoditas strategis," kata Mentan.
Kedua, melakukan diversifikasi pangan lokal melalui pengembangan diversifikasi pangan berbasis kearifan lokal dan pemanfaatan pekarangan dan lahan marjinal.
Ketiga, memperkuat cadangan pangan dan sistem logistik melalui pengembangan cadangan pangan di tingkat provinsi dan masyarakat dan meningkatkan sistem logistik pangan nasional untuk stabilisasi pasokan dan harga.
Keempat, pengembangan pertanian modern melalui promosi mekanisasi pertanian, smart farming, pemanfaatan screen house, food estate dan korporasi petani.
Mentan menambahkan Indonesia juga terus mendorong pemanfaatan teknologi digital dan inovasi sebagai komponen penting dalam mewujudkan sistem pangan berkelanjutan, inklusif dan tangguh, di tengah goncangan akibat pandemi COVID-19.
"Dalam pertemuan ini, saya mengajak seluruh Menteri Pertanian G20 dan organisasi internasional untuk berkolaborasi dalam penanganan dampak pandemi COVID-19 terhadap sistem pangan global," tutup Mentan.
Baca juga: Pastikan stok aman, Mentan cek gudang pupuk subsidi BUMN
Baca juga: Mentan sebut sektor pertanian mampu tumbuh di tengah pandemi COVID-19
Mentan Syahrul menegaskan pertemuan G20 ini sangat penting dalam upaya akselerasi pembangunan pertanian mengingat peran sektor pertanian di tengah dampak pandemi menjadi penyelamat perekonomian negara.
Oleh karena itu, pertemuan ini merupakan wadah untuk dapat saling berbagi pandangan dalam rangka pencapaian pertanian berkelanjutan dan ketahanan pangan.
"Peran sektor pertanian di Indonesia saat ini cukup signifikan, yang terlihat dari kontribusinya terhadap total PDB mencapai 14 persen dan menyediakan lapangan kerja bagi hampir separuh total penduduk," kata Mentan dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu.
Baca juga: Konferensi FAO, Mentan soroti pertumbuhan PDB Pertanian Indonesia
Mentan Syahrul juga menyebutkan peningkatan pertumbuhan PDB sektor pertanian sekitar 2,19 persen dibandingkan tahun sebelumnya (year on year).
Pada kuartal II 2020 ini juga pertanian menunjukkan capaian pertumbuhan hingga 16,24 persen dibandingkan kuartal sebelumnya.
Dalam pertemuan tersebut, hadir pula Menteri Lingkungan
Kerajaan Arab Saudi Abdulrahman A Alfadley selaku tuan rumah penyelenggara, serta para menteri pertanian dan irigasi anggota G20, perwakilan negara dan organisasi internasional.
Syahrul membeberkan di tengah keterbatasan akibat pandemi COVID-19, Pemerintah Indonesia terus mendorong peran penting sektor pertanian dalam menciptakan lapangan kerja di pedesaan, memberikan perlindungan sosial, meningkatkan pendapatan keluarga petani, serta memastikan ketahanan pangan nasional.
Untuk menjaga ketersediaan pangan bagi seluruh masyarakat di era adaptasi kebiasaan baru Kementan hingga saat ini telah mengembangkan seperangkat kebijakan yang disebut dengan 4 Cara Bertindak.
"Pertama, meningkatkan kapasitas produksi melalui percepatan tanam padi, konversi lahan suboptimal menjadi lahan pertanian dan perluasan areal kawasan budi daya baru untuk komoditas strategis," kata Mentan.
Kedua, melakukan diversifikasi pangan lokal melalui pengembangan diversifikasi pangan berbasis kearifan lokal dan pemanfaatan pekarangan dan lahan marjinal.
Ketiga, memperkuat cadangan pangan dan sistem logistik melalui pengembangan cadangan pangan di tingkat provinsi dan masyarakat dan meningkatkan sistem logistik pangan nasional untuk stabilisasi pasokan dan harga.
Keempat, pengembangan pertanian modern melalui promosi mekanisasi pertanian, smart farming, pemanfaatan screen house, food estate dan korporasi petani.
Mentan menambahkan Indonesia juga terus mendorong pemanfaatan teknologi digital dan inovasi sebagai komponen penting dalam mewujudkan sistem pangan berkelanjutan, inklusif dan tangguh, di tengah goncangan akibat pandemi COVID-19.
"Dalam pertemuan ini, saya mengajak seluruh Menteri Pertanian G20 dan organisasi internasional untuk berkolaborasi dalam penanganan dampak pandemi COVID-19 terhadap sistem pangan global," tutup Mentan.
Baca juga: Pastikan stok aman, Mentan cek gudang pupuk subsidi BUMN
Baca juga: Mentan sebut sektor pertanian mampu tumbuh di tengah pandemi COVID-19
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: