New York (ANTARA News/AFP) - Dolar AS diperdagangkan terutama lebih tinggi pada Kamis waktu setempat, didukung oleh proposal Presiden AS Barack Obama untuk memacu pertumbuhan ekonomi, sementara euro terus-menerus tertekan oleh kekhawatiran tentang keuangan publik Yunani.

Euro jatuh di bawah level kunci 1,40 dolar, menjadi 1,3966 dolar pada 2200 GMT dari 1,4019 dolar di New York akhir Rabu, karena greenback mengabaikan data ekonomi AS yang mengecewakan.

Euro jatuh serendah 1,3938 dolar, yang terlemah sejak 14 Juli lalu.

Sementara itu greenback naik tipis menjadi 89,92 yen dari 89,94 yen.

Pidato kenegaraan pertama Obama dan relatif positif komentar dari Federal Reserve AS pada Rabu memicu minat terhadap dolar, kata analis.

"Pasar diperdagangan di tengah pidato positif Obama tadi malam," kata Dean Popplewell, analis mata uang dari Oanda.

"Dia mengusulkan untuk memperluas pemotongan pajak kelas menengah, yang akan berakhir pada akhir tahun."

Popplewell mengatakan greenback juga mendapat dorongan dari komentar optimis Fed Rabu, yang mempertahankan jadwal untuk mengakhiri pembelian sekuritas berbasis mortgage hingga Maret sesuai untuk meningkatkan likuiditas dan mengalirkan kredit.

Pasar sedikit menunjukkan reaksi terhadap data ekonomi AS.

Departemen Tenaga Kerja melaporkan bahwa data mingguan yang disesuaikan secara musiman, klaim awal mingguan asuransi pengangguran dalam pekan yang berakhir 23 Januari jatuh ke 470.000 dari 478,000 minggu sebelumnya.

Secara terpisah, Departemen Perdagangan mengatakan pesanan untuk barang-barang manufaktur AS pada Desember naik 0,3 persen, jauh di bawah 2,0 persen yang diperkirakan para ekonom.

Sebagian besar fokus pada masalah-masalah di Yunani, yang menyuarakan keprihatinan tentang zona euro.

Fred Rabb dari Bank PNC menunjuk "berlanjutnya kekhawatiran bahwa Yunani dan negara-negara lain di kawasan euro akan berjuang untuk memotong defisit anggaran mereka, mendukung sentimen bahwa ECB (Bank Sentral Eropa) akan mempertahankan tingkat suku bunganya selama beberapa waktu."

Imbal hasil obligasi 10-tahun Yunani meroket ke 7,126 persen pada Kamis dari 6,706 persen pada Rabu, tingkat tertinggi sejak Yunani bergabung dengan zona euro pada 2001 dan mendorong biaya pinjaman sehingga pemerintah berusaha untuk memotong pengeluaran.

Jane Foley dari FOREX.com mengatakan sentimen di euro itu pasti dan waspada ketika situasi di Yunani berkembang.

"Minggu depan Komisi Eropa diperkirakan untuk secara resmi memperingatkan Yunani bahwa kebijakan ekonominya tidak sejalan dengan kewajiban sebagai anggota zona euro dan sebuah rencana aksi akan diresmikan," kata Foley.

Rabb berkata, "Terkonsentrasi isu-isu utang dan anggaran ini dalam zona euro telah menyebabkan beberapa spekulasi pasar tentang kemungkinan pecahnya serikat moneter beberapa tahun ke depan."

"Walaupun desas-desus ini sangat spekulatif, sebuah pemburukan dari masalah ini selama beberapa tahun berikutnya akan secara signifikan meningkatkan risiko," Rabb menambahkan.

Kekhawatiran yang sama atas Portugal, di mana pemerintah mendorong melalui penghematan anggaran, menambah tekanan pada euro, kata para dealer.

Pada akhir perdagangan New York, dolar berdiri pada 1,0520 franc Swiss dari 1,0499 Rabu. Pound berada pada 1,6134 dolar setelah 1,6168. (*)