Sidang Tahunan MPR
Pengamat: Presiden Jokowi ingin jajarannya bergerak cepat atasi krisis
14 Agustus 2020 13:43 WIB
Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin meninggalkan ruang sidang paripurna seusai menghadiri sidang tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (14/8/2020). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/pras.
Jakarta (ANTARA) - Pengamat Komunikasi Politik Hendri Satrio berpendapat pidato Presiden Joko Widodo dalam rangka peringatan HUT ke-75 RI di Gedung MPR/DPR disampaikan untuk mengajak jajarannya bergerak cepat dalam mengatasi krisis akibat pandemi COVID-19.
"Presiden Jokowi ingin jajarannya bergerak cepat dan melakukan lompatan besar dalam mengatasi krisis," kata Hendri di Jakarta, Jumat.
Presiden Jokowi, katanya, juga ingin semuanya sadar bahwa saat ini momentum paling tepat untuk bertolak dari krisis melalui era baru yang lebih baik, terutama di sisi ekonomi.
"Ekonomi itu kalau kuartal ketiga kita minus, maka kita masak ke resesi. Kalau resesi repot sekali. Pak Jokowi ingin kita segera bertolak secara cepat, ini dibajak momentumnya agar semuanya bisa bertolak dengan cepat dan melesat," ucap Hendri.
Baca juga: Presiden: Saatnya bajak momentum krisis untuk lompatan besar
Dalam pidatonya di Sidang Tahunan MPR-RI dan Sidang Bersama DPR-RI dan DPD-RI Tahun 2020, di Gedung MPR/DPR, Presiden Jokowi menyerukan untuk membajak momentum krisis dan melakukan lompatan-lompatan besar.
"Saatnya kita bajak momentum krisis untuk melakukan lompatan-lompatan besar. Pada usia ke-75 tahun ini, kita telah menjadi negara Upper Middle Income Country (Negara Berpendapatan Menengah Atas),” ujar Jokowi yang mengenakan pakaian adat Sabu dari Nusa Tenggara Timur.
Presiden meyakini ketika Indonesia berusia 100 tahun atau 25 tahun lagi, Tanah Air akan menjadi negara maju.
"25 tahun lagi, pada usia seabad Republik Indonesia, kita harus mencapai kemajuan yang besar, menjadikan Indonesia Negara Maju," tuturnya.
Jokowi mengatakan strategi besar tersebut, antara lain akan dilakukan di bidang ekonomi, hukum, pemerintahan, sosial, kebudayaan, termasuk kesehatan dan pendidikan.
Baca juga: Presiden Jokowi: Semua rencana harus berubah total akibat pandemi
Baca juga: Presiden: Produktivitas harus didukung dengan ekosistem hukum
"Presiden Jokowi ingin jajarannya bergerak cepat dan melakukan lompatan besar dalam mengatasi krisis," kata Hendri di Jakarta, Jumat.
Presiden Jokowi, katanya, juga ingin semuanya sadar bahwa saat ini momentum paling tepat untuk bertolak dari krisis melalui era baru yang lebih baik, terutama di sisi ekonomi.
"Ekonomi itu kalau kuartal ketiga kita minus, maka kita masak ke resesi. Kalau resesi repot sekali. Pak Jokowi ingin kita segera bertolak secara cepat, ini dibajak momentumnya agar semuanya bisa bertolak dengan cepat dan melesat," ucap Hendri.
Baca juga: Presiden: Saatnya bajak momentum krisis untuk lompatan besar
Dalam pidatonya di Sidang Tahunan MPR-RI dan Sidang Bersama DPR-RI dan DPD-RI Tahun 2020, di Gedung MPR/DPR, Presiden Jokowi menyerukan untuk membajak momentum krisis dan melakukan lompatan-lompatan besar.
"Saatnya kita bajak momentum krisis untuk melakukan lompatan-lompatan besar. Pada usia ke-75 tahun ini, kita telah menjadi negara Upper Middle Income Country (Negara Berpendapatan Menengah Atas),” ujar Jokowi yang mengenakan pakaian adat Sabu dari Nusa Tenggara Timur.
Presiden meyakini ketika Indonesia berusia 100 tahun atau 25 tahun lagi, Tanah Air akan menjadi negara maju.
"25 tahun lagi, pada usia seabad Republik Indonesia, kita harus mencapai kemajuan yang besar, menjadikan Indonesia Negara Maju," tuturnya.
Jokowi mengatakan strategi besar tersebut, antara lain akan dilakukan di bidang ekonomi, hukum, pemerintahan, sosial, kebudayaan, termasuk kesehatan dan pendidikan.
Baca juga: Presiden Jokowi: Semua rencana harus berubah total akibat pandemi
Baca juga: Presiden: Produktivitas harus didukung dengan ekosistem hukum
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2020
Tags: