Jakarta (ANTARA) - Pebalap Lewis Hamilton menyebut ban Pirelli yang ia pakai layaknya balon, setelah dia dan rekan satu timnya di Mercedes Valtteri Bottas mendapati lepuhan parah di Grand Prix hari jadi ke-70 Formula 1, Minggu.

Satu pekan setelah kemenangan dramatisnya di atas tiga ban, dengan ban depan kiri yang pecah, di Grand Prix Britania, Hamilton mengaku kali ini ia takut jika ban mobilnya kembali meletus di Silverstone.

Tiga mobil mengalami pecah ban di sirkuit bekas lapangan udara itu akhir pekan lalu, namun Pirelli justru membawa ban yang satu tingkat lebih lunak dan dengan tekanan yang lebih tinggi dari yang sebelumnya.

Kedua pebalap Mercedes finis runner-up dan ketiga setelah dipecundangi pebalap Red Bull Max Verstappen yang menjuarai balapan untuk pertama kalinya musim ini, dan kesembilan kali dalam kariernya.

Mercedes mengalami masalah dengan pemakaian ban hari itu, dan belum memiliki jawabannya.

"Hari ini tantangan yang sangat masif," kata Hamilton seperti dikutip AFP. "Tapi selamat untuk Red Bull dan untuk Max. Mereka melakukan tugas dengan baik," katanya lagi.

"Mereka tidak memiliki masalah seperti yang kami miliki dan kami tak menduga mendapati lepuhan yang sangat parah seperti yang kami alami."

Namun Hamilton lega bisa menyintas balapan tanpa mengalami ban pecah dan menemukan kecepatan untuk mengklaim peringkat kedua.

"Sekarang tim akan bekerja keras mengidentifikasi masalah ban kami. Pirelli mengalami kegagalan ban pekan lalu, dan kemudian tekanan bannya terus naik hingga seperti balon, kalian tahu itu?"

"Aku tidak tahu apakah yang lain mengalami masalah serupa seperti kami," ujarnya pula.
Baca juga: Ban yang lebih lunak tantangan baru bagi Hamilton di Silverstone


Pada akhir lomba, dengan ban yang sudah terlalu 'gundul', Hamilton bahkan khawatir mengalami pecah ban lagi.

"Aku takut itu akan meledak," kata dia.

Bottas juga dibuat frustasi dengan masalah ban tersebut dan strategi tim.

"Strategiku sangat jauh dari ideal dan ada banyak hal yang bisa dipelajari dari hari ini," kata pebalap Finlandia itu.

"Itu adalah kesempatan untuk menang, dari pole, dan aku punya kesempatan untuk bertahan dari Max, tapi segera setelah aku menekan, bannya langsung berantakan."

"Pelepuhan menjadi masalah bagi kami dan sepertinya Red Bull tidak mendapati itu, jadi mereka diuntungkan. Ban ini terlalu panas. Pada dasarnya mendidih. Kalian mendapati lubang di ban dan kemudian kalian kehilangan daya cengkeram," katanya lagi.

Kemenangan Verstappen itu membuatnya menggeser Bottas dan menempati peringkat kedua klasemen, terpaut 30 poin dari Hamilton.
Baca juga: Hamilton ungkap alasan belum perpanjang kontrak dengan Mercedes