Pagelaran busana digital - semi fisik yang menyerupai pertunjukan teater sekaligus sirkus itu mengusung nuansa monokromatik dengan latar kosong yang sangat gelap.
Dalam pernyataannya, Direktur Kreatif Valentino, Pierpaolo Piccioli 16 look yang ditampilkan dalam pagelaran busananya kali ini merupakan respon terhadap keadaan sulit akibat lockdown serta pandemi COVID-19.
"Saya tidak ingin merasakan keterbatasan. Couture (adibusana) dibuat untuk memuaskan emosi dan mimpi," katanya.
Baca juga: Dior buat versi miniatur koleksi adibusana Autumn/Winter2020
Baca juga: Ada "aroma" Lady Gaga di parfum terbaru Valentino
Pagelaran busana ini tidak disertai panggung pagelaran busana, karena para model memamerkan karya Valentino sambil bergelantungan, menghadirkan sensasi pertunjukan serupa sirkus.
Beberapa model bahkan berayun-ayun di trapeze dengan gaun-gaun yang sangat panjang sehingga menjuntai ke lantai.
Dalam koleksi kali ini, Valentino hanya menggunakan warna putih. Gaun-gaun berwarna putih yang surealis itu kemudian berubah warna dan motif akibat proyeksi laser dan permainan cahaya yang menginterpretasikan mimpi indah.
For #ValentinoHauteCouture #FallWinter20, Creative Director @pppiccioli explores a new approach, bringing the human and digital worlds together in a live performance from Cinecittà Studios in Rome. Experience the entire show, made in collaboration with @nick_knight, featuring music by @fkatwigs, now playing at the link in bio.
A post shared by Valentino (@maisonvalentino) on
Baca juga: Giliran label mewah Capri dan Valentino tutup toko akibat virus corona
Baca juga: Jackson GOT7 resmi luncuran merek fesyen sendiri
Baca juga: Renda tradisional Rusia yang monokromatik di tangan Ulyana Sergeenko