London (ANTARA News/AFP) - Euro turun kembali terhadap dolar AS pada Selasa waktu setempat, terpukul kekhawatiran pemulihan yang rapuh setelah kepercayaan konsumen terjun di AS dan pinjaman sektor swasta turun di Eropa.
Euro berpindah tangan pada 1,4786 dolar akhir Selasa di London, dibandingkan dengan 1,4876 akhir di New York pada Senin.
Mata uang tunggal Eropa itu juga melemah terhadap unit Jepang, jatuh ke 136,28 yen dari 137,05 yensebelumnya.
Dolar jatuh menjadi 92,12 yen dari sebelumnya 92,23 yen setelah mencapai tertinggi lima-minggu terhadap mata uang Jepang di tengah spekulasi bahwa Federal Reserve AS akan memberikan sinyal kerangka waktu yang lebih jelas untuk mengangkat suku bunganya dari posisi terendah.
"Kami melihat reli dolar meluas, kuat dan memiliki lebih untuk berlari," kata Patrick Bennett, analis di bank Perancis Societe Generale.
Namun para analis di bank Inggris Barclays Capital mengatakan: "Kami sedang mencuat ke bullish (bergairah) kami berkorelasi mata uang berisiko dan lemahnya pandangan dolar AS."
Euro dianggap lebih berisiko dan karena itu memberikan hasil di pasar mata uang dan karena itu cenderung untuk berbuat lebih baik di masa ekonomi yang lebih besar stabil, sementara dolar dipandang sebagai tempat yang aman.
Keyakinan terpukul pada Selasa setelah perusahaan riset swasta AS, The Conference Board, mengatakan indeks kepercayaan konsumen menurun untuk bulan kedua berturut-turut, menjadi 47,7 pada Oktober dari 53,4 pada revisi September.
Menambah keprihatinan, Bank Sentral Eropa mengatakan bahwa pinjaman bank untuk sektor swasta di 16 negara yang menggunakan mata uang euro menyusut sebesar 0,3 persen pada September untuk pertama kalinya pada catatan.
Perdagangan sebelumnya di Tokyo, dolar sempat naik menjadi 92,33 yen, tingkat tertinggi sejak 21 September, sebelum terpangkas kenaikannya oleh aksi jual eksportir Jepang dan ambil keuntungan.
Dolar didorong oleh meningkatnya spekulasi bahwa The Fed mungkin akan menyiapkan ruang untuk menaikkan suku bunganya, kata para dealer.
Laporan-laporan media baru-baru ini mengatakan pejabat Fed dapat merubah bahasa kebijakan moneter dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada pertemuan minggu depan.
Kenaikan dolar juga tertutupi pada Selasa karena Menteri Keuangan Jepang Hirohisa Fujii memunculkan harapan untuk perbaikan dalam kesehatan fiskal negara, kata Yuji Saito, kepala kelompok valuta asing di Societe Generale.
Fujii mengatakan pada jumpa pers bahwa pemerintah akan menjaga volume penawaran obligasi untuk tahun fiskal berikutnya dari April 2010 lebih kecil dibandingkan dengan tahun fiskal sekarang 44 triliun yen (478 miliar dolar AS).
Di London pada Selasa, euro berpindah tangan pada 1,4786 dolar terhadap 1,4876 dolar pada Senin, pada 136,28 yen (137,05), 0,9056 pound (0,9110) dan 1,5144 franc Swiss (1,5142).
Dolar berdiri di 92,12 yen (92,23) dan 1,0236 franc Swiss (1,0186). Pound berada pada 1,6338 dolar (1,6307).
Di London Bullion Market, harga emas turun menjadi 1.036,50 dolar per ons dari 1.054 dolar per ons akhir Senin. (*)
Euro Melemah Setelah Data AS Dan Eropa Turun
28 Oktober 2009 06:54 WIB
Mata uang Euro/ilustrasi. (ANTARA/Grafis)@
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009
Tags: