London (ANTARA News/AFP) - Euro tergelincir di bawah tingkat 1,50 dolar pada Kamis waktu setempat, karena investor kecewa oleh angka pertumbuhan China, mereka lebih suka apa yang dilihat sebagai tempat berlindung yang lebih aman (safe haven) yang ditawarkan oleh unit AS.
Mata uang tunggal Eropa, yang sejak Maret telah meningkat hampir 20 persen terhadap dolar, pada akhir hari perdagangan berada pada 1,4999 dolar setelah 1,5016 dolar akhir Rabu di New York.
Sementara itu dolar berada di 91,58 yen, naik dari 90,96 yen pada Rabu.
Menambah tekanan pada euro, yang naik di atas 1,50 dolar untuk pertama kalinya dalam 14 bulan pada Rabu, adalah aksi ambil untung di tengah kehati-hatian investor.
"Dolar AS pulih dari beberapa penurunannya (pada hari Rabu) terhadap mata uang utama dan emerging market," kata analis Audrey Childe-Freeman dari Brown Brothers Harriman.
"Bicara bahwa China mungkin mengurangi kembali stimulus sekarang bahwa perekonomian China meningkat mungkin telah menyediakan alasan untuk beberapa aksi ambil untung."
Mata uang Eropa jatuh setelah data resmi menunjukkan ekonomi China tumbuh pada 8,9 persen pada kecepatan tahun-ke-tahun pada triwulan ketiga - sebuah kinerja yang kuat tapi sedikit lebih lemah daripada yang pasar duga.
"Penjualan euro adalah kasus klasik" beli pada rumor, menjual pada fakta," kata Yuji Saito, kepala kelompok valuta asing di Societe Generale di Tokyo.
Banyak pelaku pasar berspekulasi bahwa angka-angka China mungkin menghasilkan kejutan positif yang akan meningkatkan risiko sensitif terhadap euro, katanya.
Euro juga turun kembali di bawah 1,50 dolar karena pasar valuta asing mencerna penilaian turun dari Federal Reserve AS, yang disebut laporan ekonomi "Beige Book" .
"Kemarin (Rabu) siang kita akhirnya melihat penembusan 1,50 dolar; namun itu tidak berlangsung lama karena rilis beige book the Fed membawa sebuah rasa realitas kembali ke pasar," kata analis CurrenciesDirect Phil McHugh.
"Umpan balik yng mengecewakan dari Beige Book yang menawarkan survei kondisi ekonomi menyebabkan penurunan Dow dan beberapa kekuatan datang kembali ke dolar dalam perdagangan nanti."
Perekonomian AS menunjukkan tanda-tanda lebih ditingkatkan, tetapi perbaikan "kecil atau tersebar," bank sentral AS mengatakan dalam survei Beige Book kondisi saat ini.
Ekonomi sedang ditahan kembali oleh masalah di real estat komersial, menutup perbaikan di sektor perumahan, dan oleh "lemah atau campuran" kondisi pasar pekerjaan, kata laporan itu.
Laporan ini mengatakan bahwa "pasar tenaga kerja biasanya berkarakteristik sebagai lemah atau bervariasi, tapi kadang-kadang mengantongi perbaikan."
Ini juga mengutip kesengsaraan yang berkelanjutan di sektor keuangan, dengan lembut atau menurun permintaan pinjaman di banyak daerah.
Di London pada Kamis, euro berpindah tangan pada 1,4999 dolar
terhadap 1,5016 dolar akhir Rabu, pada 137,25 yen (136,60), 0,9049 pound (0,9040) dan 1,5113 franc Swiss (1,5104).
Dolar berdiri di 91,58 yen (90,96) dan 1,0085 franc Swiss (1,0058). Pound berada pada 1,6560 dolar (1,6605).
Di London Bullion Market, harga emas berdiri di 1.053 dolar per ons terhadap 1.053,75 dolar pada Rabu.(*)
Euro Merosot di Bawah Tingkat 1,50 Dolar
23 Oktober 2009 03:55 WIB
Mata uang Euro/ilustrasi. (ANTARA/Grafis)@
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009
Tags: