Danrem : Kalsel bersiap cegah kebakaran hutan dan lahan
24 Juni 2020 20:20 WIB
Dokumentasi - Satgas Karhutla dari TNI, Polri bersama relawan pemadam kebakaran berupaya memadamkan kebakaran lahan yang menjalar ke tumpukkan ban bekas di Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Selasa (22/10/2019). ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/hp.
Banjarmasin (ANTARA) - Komandan Korem (Danrem) 101/Antasari Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Firmansyah mengatakan saat ini pihaknya sedang bersiap untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
Pada acara Ngopi Bareng Danrem 101/Antasari bersama insan Pers sekaligus peresmian 101 Caffee di Hutan Kota Banjarmasin Rabu, Firman mengungkapkan, saat ini warga Kalsel kembali menghadapi potensi terjadi kebakaran hutan dan lahan.
Menurut Firman, Kalsel khususnya Kota Banjarmasin, merupakan salah satu daerah dengan titik spot api yang cukup tinggi, terutama spot api di dekat bandara.
Baca juga: KLHK tambah pagu indikatif Rp5,34 triliun atasi karhutla hingga sampah
"Titik api di dekat bandara, menjadi salah satu spot yang mendapatkan perhatian serius, karena terkait langsung dengan persoalan penerbangan. Dan bila itu terjadi, akan langsung menjadi perhatian pusat," katanya.
Sehingga, tambah dia, saat ini pihaknya terus berupaya melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga agar tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan.
Memang tambah Danrem, ada ketentuan bahwa petani boleh membakar lahan dengan luasan hingga dua hektare, namun ketentuan tersebut harus terkendali.
Mengendalikan pembakaran lahan tersebut, perlu adanya edukasi dan sosialisasi secara terus menerus kepada masyarakat dari seluruh pihak.
"Sehingga peran media massa, juga sangat penting untuk melakukan edukasi tersebut dengan memberikan informasi tentang upaya pencegahan kebakaran dan lahan sebanyak-banyaknya," katanya.
Baca juga: Wapres: Segera padamkan titik api karhutla yang terdeteksi
Sedangkan TNI/Polri akan berperan untuk menjaga keamanan dan ketertiban, sehingga Karhutla bisa dicegah dan dikendalikan menjadi lebih baik.
Sebelumnya, juga telah dilakukan apel kesiapan pasukan dan sarana prasarana untuk mencegah Karhutla.
Pada ngopi bareng bersama Danrem dan insan pers yang dikemas dengan penuh keakraban dan tetap memperhatikan protokol kesehatan, Danrem juga menyinggung tentang persiapan pelaksanaan Pilkada serentak.
Menurut dia, selain Karhutla, pihaknya juga bersiap mengawal Pilkada serentak melalui berbagai program dan kerja sama yang telah dilakukan dengan berbagai pihak.
Seperti dengan Kabupaten Kotabaru, pihaknya juga telah melakukan MoU untuk pengamanan dan pelaksanaan Pilkada di daerah tersebut.
Berbagai program dan kegiatan yang akan dilaksanakan tersebut, kata dia, harus dilakukan koordinasi dan kerja sama dengan seluruh pihak terkait, karena keterbatasan personel TNI/Polri.
Baca juga: Pemerintah antisipasi ledakan karhutla Agustus-September
Baca juga: Mahfud MD sebut Indonesia siapkan langkah cegah kebakaran hutan
Baca juga: Doni Monardo: Asap akibat karhutla bisa tingkatkan risiko COVID-19
Pada acara Ngopi Bareng Danrem 101/Antasari bersama insan Pers sekaligus peresmian 101 Caffee di Hutan Kota Banjarmasin Rabu, Firman mengungkapkan, saat ini warga Kalsel kembali menghadapi potensi terjadi kebakaran hutan dan lahan.
Menurut Firman, Kalsel khususnya Kota Banjarmasin, merupakan salah satu daerah dengan titik spot api yang cukup tinggi, terutama spot api di dekat bandara.
Baca juga: KLHK tambah pagu indikatif Rp5,34 triliun atasi karhutla hingga sampah
"Titik api di dekat bandara, menjadi salah satu spot yang mendapatkan perhatian serius, karena terkait langsung dengan persoalan penerbangan. Dan bila itu terjadi, akan langsung menjadi perhatian pusat," katanya.
Sehingga, tambah dia, saat ini pihaknya terus berupaya melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga agar tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan.
Memang tambah Danrem, ada ketentuan bahwa petani boleh membakar lahan dengan luasan hingga dua hektare, namun ketentuan tersebut harus terkendali.
Mengendalikan pembakaran lahan tersebut, perlu adanya edukasi dan sosialisasi secara terus menerus kepada masyarakat dari seluruh pihak.
"Sehingga peran media massa, juga sangat penting untuk melakukan edukasi tersebut dengan memberikan informasi tentang upaya pencegahan kebakaran dan lahan sebanyak-banyaknya," katanya.
Baca juga: Wapres: Segera padamkan titik api karhutla yang terdeteksi
Sedangkan TNI/Polri akan berperan untuk menjaga keamanan dan ketertiban, sehingga Karhutla bisa dicegah dan dikendalikan menjadi lebih baik.
Sebelumnya, juga telah dilakukan apel kesiapan pasukan dan sarana prasarana untuk mencegah Karhutla.
Pada ngopi bareng bersama Danrem dan insan pers yang dikemas dengan penuh keakraban dan tetap memperhatikan protokol kesehatan, Danrem juga menyinggung tentang persiapan pelaksanaan Pilkada serentak.
Menurut dia, selain Karhutla, pihaknya juga bersiap mengawal Pilkada serentak melalui berbagai program dan kerja sama yang telah dilakukan dengan berbagai pihak.
Seperti dengan Kabupaten Kotabaru, pihaknya juga telah melakukan MoU untuk pengamanan dan pelaksanaan Pilkada di daerah tersebut.
Berbagai program dan kegiatan yang akan dilaksanakan tersebut, kata dia, harus dilakukan koordinasi dan kerja sama dengan seluruh pihak terkait, karena keterbatasan personel TNI/Polri.
Baca juga: Pemerintah antisipasi ledakan karhutla Agustus-September
Baca juga: Mahfud MD sebut Indonesia siapkan langkah cegah kebakaran hutan
Baca juga: Doni Monardo: Asap akibat karhutla bisa tingkatkan risiko COVID-19
Pewarta: Ulul Maskuriah/Latif Thohir
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020
Tags: