London (ANTARA News/AFP) - Euro menguat terhadap dolar AS pada Senin, karena investor berbesar hati dengan berita yang lebih baik dari yang diperkirakan pada sektor jasa AS, mendorong untuk membeli mata uang tunggal Eropa.
Euro pada akhir hari perdagangan berada pada 1,4622 dolar terhadap 1,4572 akhir Jumat di New York.
Sementara dolar diperdagangkan pada 89,93 yen setelah 89,80 yen pada Jumat.
Euro pada awalnya didorong oleh laporan bahwa kegiatan bisnis sektor swasta di 16 negara zona euro tumbuh pada September, dengan manufaktur dan jasan masing-masing naik pada perkiraan awal.
Indeks pembelian manajert (PMI) terakhir untuk 16 negara yang menggunakan mata uang tunggal, yang dikumpulkan oleh kelompok riset dan data Markit, naik menjadi 51,1 poin dari 50,4 pada Agustus ketika mengakhiri 14 bulan kemunduran. Proyeksi sementara dipatok pada 50,8 poin.
Chris Williamson, kepala ekonom di Markit, mengatakan hasil "menunjukkan Perancis dan Jerman yang terus berkembang, dikombinasikan dengan tingkat penurunan lambat di Italia dan Spanyol, meningkatkan harapan tentatif kembali ke pertumbuhan" di zona euro untuk kuartal ketiga yang baru saja berakhir.
Di Amerika Serikat sektor jasa dilaporkan telah tumbuh pada September untuk pertama kalinya dalam satu tahun, sebuah survei yang dilakukan oleh manajer pembelian menunjukkan.
Institute of Supply Management (ISM) mengatakan indeks non-manufaktur naik menjadi 50,9 persen dari 48,4 persen pada Agustus. Setiap nomor di atas 50 persen menunjukkan pertumbuhan.
Jasa membentuk bagian terbesar dari kegiatan ekonomi AS dan kesempatan kerja, dan oleh karena itu penting untuk pemulihan dari resesi panjang.
Indeks ISM telah menurun selama 11 bulan berturut-turut.
Pada akhir pekan menteri keuangan dari kekuatan-kekuatan ekonomi G-7 memperingatkan terhadap ketidakstabilan mata uang, yang menekankan pentingnya dolar yang kuat dan fleksibelitas nilai tukar yuan untuk masa depan stabilitas ekonomi global.
"Kurangnya komentar yang mendukung dolar dari dorongan awal G-7 yang membuat euro menguat semalam. Euro, bagaimanapun, telah gagal menahan tingkat terbaik," ujar Jane Foley, analis pada Forex.com.
Ke depan, Bank Sentral Eropa dan Bank Sentral Inggris masing-masing menyelenggarakan pertemuan kebijakan bulanan berikutnya pada hari Kamis. Kedua bank sentral diperkirakan mempertahankan suku bunga kunci pada tingkat terendah.
Di London pada Senin, euro berpindah tangan pada 1,4622 dolar terhadap 1,4572 dolar pada akhir Jumat, 131,51 yen (130,87),0,9170 euro (0,9148) dan 1,5107 franc Swiss (1,5101).
Dolar berdiri di 89,93 yen (89,80) dan 1,0332 franc Swiss (1,0408). Pound berada pada 1,5946 dolar (1,5938).
Di London Bullion Market, harga emas naik menjadi 1.005,50 dolar per ons dari 1.003,5 dolar per ons pada Jumat.(*)
Data Jasa AS Dorong Euro Menguat Terhadap Dolar
6 Oktober 2009 02:24 WIB
(ANTARA/Grafis)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009
Tags: