Jakarta (ANTARA) - Pebalap Formula Satu Lando Norris dari McLaren mengaku kehilangan follower media sosial setelah mengungkapkan dukungan kepada demonstrasi anti-rasisme menyusul kematian George Floyd, pria kulit hitam tak bersenjata yang tewas saat diborgol polisi di Minneapolis.

Norris yang berusia 20 tahun yang memiliki 400.000 follower Twitter dan platform streaming Twitch, mendesak follower-follower-nya untuk beraksi dan menandatangani petisi memerangi diskriminasi.

"Ini hari terbesar dalam arti orang terbanyak yang meng-unfollow saya di semua saluran media sosial saya," kata Norris kepada Evening Standard seperti dikutip Reuters.

Baca juga: Lando Norris semakin populer di dunia balap virtual

"Anda berusaha mengerjakan apa yang baik dan apa yang benar, tetapi banyak orang yang tidak mempercayai itu. Jika mereka tak mempercayai hal itu, maka saya bahagia mereka telah meng-unfollow saya," kata Norris.

"Tetapi saya sudah memanfaatkan kesempatan terbesar untuk menunjukkan kepada orang-orang kepercayaan kepada yang benar."

Lewis Hamilton, juara Formula Satu pertama yang berkulit hitam, sebelumnya mengkritik bungkamnya Formula Satu setelah kematian Floyd dan mendukung demonstran yang merobohkan patung pedagang budak abad ke-17 di kota Bristol di Inggris.

Baca juga: Bos Mercedes dukung Hamilton kecam ketidakadilan rasial

Baca juga: Hamilton kritik F1, "dominan kulit putih" bungkam atas tewasnya Floyd