Acara bazar virtual itu diselenggarakan melalui platform aplikasi Zoom dan disiarkan langsung di saluran Youtube, menurut keterangan tertulis KJRI San Francisco yang diterima di Jakarta, Minggu.
Sebanyak 285 warga Indonesia dilaporkan mengikuti kegiatan bazar virtual itu dengan antusias. Mereka adalah para WNI yang tinggal di wilayah kerja KJRI San Francisco, yang meliputi Northern California, Negara Bagian Washington, Oregon, Alaska, Montana, Idaho, Wyoming, dan Nevada utara serta dari berbagai wilayah lain, seperti Los Angeles dan New York.
"Kegiatan ini dilakukan dalam rangka menyambut lebaran. Melalui Bazaar Virtual, diharapkan akan menjadi platform untuk mempertemukan pelaku usaha kuliner Indonesia dengan pembeli," kata Konsul Jenderal RI di San Francisco Simon D.I Soekarno.
Menurut dia, bazar virtual tersebut bertujuan untuk mendukung usaha kuliner Indonesia di Amerika Serikat.
"Kegiatan ini juga akan dapat memberikan dampak langsung, terutama bagi masyarakat Indonesia yang akan melaksanakan perayaan Idul Fitri," ujar Simon.
Terdapat 16 pelaku usaha kuliner Indonesia dari empat negara bagian di AS yang berpartisipasi dalam bazar virtual tersebut, antara lain restoran pop-up Indonesia ChiliCali; food truck SFrasa-rasa dan Bumbu Truck; restoran IndoCafe Seattle, Lime Tree Southeast Asian Kitchen, Beetle Cafe; bisnis catering IndoBox SF, Dapoer Ngebul, Dapur Cita Rasa, Kue Kue SF, Martabak TerangBulan SF, Warung Dolis, Batavia, dan Juni’s Kitchen.
Para peserta bazar mempromosikan menu khusus lebaran, seperti paket nasi tumpeng lontong mini, paket nasi gulai ayam, masakan padang, pesmol ikan, lontong lebaran, martabak, serta berbagai macam kue kering khas lebaran, seperti nastar, kastengel, putri salju dan makanan khas Indonesia seperti martabak manis.
Beberapa jenin makanan bahkan dapat dikirim ke negara bagian lain di Amerika Serikat.
Lebaran di San Francisco tahun ini sangat berbeda dari tahun sebelumnya. Untuk menghindari penyebaran virus di masa pandemi COVID-19, Pemerintah Amerika Serikat mengeluarkan perintah agar masyarakat tetap tinggal di rumah.
Semua aktivitas, termasuk bekerja, sekolah, bahkan beribadah dilakukan di rumah.
Oleh karena itu, di tengah kondisi yang sulit dalam menghadapi pandemi COVID-19, KJRI San Francisco mengatakan pihaknya berupaya membantu para pelaku usaha kuliner Indonesia, salah satunya melalui penyelenggaraan kegiatan promosi virtual.
Baca juga: KJRI San Francisco terus pantau kondisi 57 WNI di kapal Grand Princess
Baca juga: Tak ditutup saat "lockdown:, antrean toko ganja San Francisco mengular
Baca juga: Bandara San Francisco-AS larang penjualan botol air plastik