Jakarta (ANTARA) - Manajemen Bhayangkara FC menginginkan direksi PT. Liga Indonesia Baru (PT. LIB) yang baru nanti piawai dalam mengelola sepak bola dan sekaligus bisnis setelah mundurnya empat direksi saat rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB).

"Saya ingin pemimpin yang baru nanti memiliki kemampuan yang lebih baik di bidang sepak bola dan bisnis. Itu harapan saja," ujar Chief Operating Officer Bhayangkara FC Sumardji saat dikonfirmasi, Rabu.

Sebelumnya, pada RUPSLB yang digelar pada Senin, empat petinggi PT LIB yakni Cucu Somantri dan tiga komisaris LIB yaitu Sonhadji, Hasani Abdulgani, dan Hakim Putratama memilih mundur dari jabatannya.

Baca juga: Cucu Somantri dan tiga komisaris resmi mundur dari LIB

Baca juga: Hasani Abdulgani fokus ke PSSI setelah mundur dari LIB


Tak jelas alasan pengunduran diri keempatnya, namun adanya konflik internal di dalam tubuh PT LIB beberapa pekan terakhir disinyalir menjadi salah satu penyebab keputusan tersebut.

Menanggapi perihal pengunduran diri itu, Sumardji mengatakan hal tersebut merupakan hak pribadinya. Terpenting yakni friksi yang terjadi di dalam tubuh PT. LIB harus berakhir dan semua pihak fokus dalam pengembangan pesepakbolaan Indonesia.

"Karena kan di dalam itu sudah tidak baik lagi, dan mayoritas yang ikut rapat pun sudah setuju dengan keputusan (pengunduran diri) tersebut," kata dia.

"Bisa dilihat kan, di dalam sudah tidak baik lagi dan mayoritas yang tadi ikut rapat pun sudah setuju dengan keputusan (pengunduran diri) tersebut. Jadi saya harap ke depannya tidak ada lagi masalah seperti ini," kata dia.

Baca juga: Bhayangkara FC galau soal THR pemain

Baca juga: RUPS luar biasa LIB belum putuskan soal subsidi klub