New York (ANTARA News/AFP) - Euro mantap terhadap dolar AS pada Selasa waktu setempat, karena investor mengambil nafas dan keuntungan dari "rally" hingga mencapai puncak tertinggi delapan bulan hari sebelumnya di tengah berkembangnya harapan untuk pemulihan.

Pada 2100 GMT, mata uang tunggal Eropa berada pada 1,4410 dolar, dibandingkan dengan 1,4411 dolar akhir Senin di New York.

Dolar yang juga hampir tidak berubah terhadap mata uang Jepang, dikutip pada 95,24 yen setelah pada 95,23 yen akhir Senin.

"Kami telah menjual besar-besaran dalam dolar dalam beberapa hari," kata David Solin dari Foreign Exchange Analytics, dan "orang-orang terlihat ragu-ragu untuk mengambil posisi tambahan besar."

Euro melonjal dari 1,40 dolar Jumat menjadi di atas 1,44 dolar Senin, naik ke tingkat tertinggi sejak Desember pada 1,4445 dolar di tengah meningkatnya harapan untuk pemulihan dari resesi global.

Euro yang dianggap sebagai investasi berisiko lebih tinggi dibandingkan dengan dolar dan cenderung menguat pada waktu kepercayaan meningkat.

Meningkatkan "risk appetite" (nafsu terhadap aset berisiko) telah "menekuk dolar yang dinilai sebagai safe-haven (tempat berlindung yang aman)," kata analis James Hughes dari CMC Markets.

"Berlanjutnya pembicaraan tentang pemulihan ekonomi dan data ekonomi yang kebanyakan lebih baik dari yang diharapkan menunjukkan bahwa kondisi terburuk kami mendekati bagian bawah resesi ini."

Mengomentari perdagangan euro yang lesu, pedagang yang memberikan kesan sudah berlebihan membeli pada hari Senin dan pasar melihat ke depan laporan utama ekonomi AS minggu ini, termasuk data bulanan pekerjaan yang dipantau seksama, pada hari Jumat.

"Prospek untuk dolar menunjukkan terus di sisi bawah," kata analis Citi dalam catatan kepada kliennya.

"Pemulihan risk appetite, menghentikan semtara respon atas imbal hasil, potensi sisi kejutan dari data pekerjaan akhir pekan ini dan mendukung kondisi teknikal yang memberikan kesan depresiasi lebih lanjut," kata mereka.

Audrey Childe-Freeman, seorang penyiasat (ahli strategi) di Brown Brothers Harriman, juga memproyeksikan berlanjutnya tekanan untuk dolar.

"Walaupun ada nada sedikit menguat, maka kedangkalan yang berbalik naik menunjukkan bahwa kelesuan tersebut hanya mengambil nafas dan tidak harus menyiapkan diri untuk mundur," katanya.

Euro diperdagangkan melemah untuk sebagian besar sesi setelah data menunjukkan harga produsen zona euro jatuh 6,6 persen pada Juni dari setahun tahun lalu, sebuah rekor penurunan tahunan yang mendorong pedagang melakukan aksi ambil untung dari kenaikan pada hari Senin.

Tetapi euro naik kembali setelah sebuah laporan menunjukkan penjualan rumah yang dalam proses pembangunan di AS meningkat pada bulan Juni untuk kelima bulan berturut-turut.

Dalam perdagangan teraksi di New York, dolar naik menjadi 1,0594 franc Swiss dari 1,0588 franc pada Senin. Pound pada 1,6945 dolar, naik dari 1,6933 dolar.(*)