Jakarta (ANTARA) - Juara dunia tujuh kali Michael Schumacher dinobatkan sebagai orang paling berpengaruh di Formula 1 setelah meraih suara terbanyak dari voting para fan.
Hasil voting tersebut diungkapkan oleh Formula 1 di laman resminya, Rabu, bertepatan dengan perayaan 70 tahun olahraga balap mobil yang memulai grand prix pertamanya di Silverstone, Inggris, pada 1950 itu.
Pebalap yang mengecap masa keemasan bersama Ferrari itu belum lagi tampil di publik setelah dirinya mengalami cedera kepala karena kecelakaan ski pada 2013.
Sang pebalap legendaris asal Jerman itu masih memegang rekor juara dunia terbanyak setelah menjuarai musim 1994 dan 1995 bersama Benetton, kemudian 2000-2004 bersama Ferrari.
Baca juga: Balapan ke-1.000 Formula Satu dalam angka
Baca juga: Film dokumenter Schumacher diperkenalkan di Cannes
Baca juga: 70 tahun silam di Silverstone, perjalanan panjang Formula 1 dimulai
Pebalap yang akrab dipanggil Schumi itu juga memiliki jumlah kemenangan terbanyak, yaitu 91 kali. Lewis Hamilton yang saat ini membalap untuk Mercedes memiliki peluang untuk memecahkan kedua rekor Schumacher itu.
Di babak awal voting, Schumacher menyingkirkan juara dunia lainnya seperti Niki Lauda, Ayrton Senna dan Juan Manuel Fangio serta pendiri Ferrari, Enzo Ferrari.
Kemudian Schumacher mendapat suara terbanyak setelah supremo Bernie Ecclestone dengan mengantongi 61 persen suara di voting final.
Terdapat 32 nama dalam daftar voting itu yang dibagi menjadi empat kategori; pebalap, kepala tim, inovator teknis, dan game changer atau agen pembawa perubahan.
F1 menyatakan jika ribuan fan ikut ambil bagian dalam voting tersebut namun tidak mengungkapkannya secara detail.
Baca juga: Daftar para juara dunia Formula 1 sejak 1950
Baca juga: Hamilton samai rekor "pole" Schumacher
Baca juga: Vettel akan tinggalkan Ferrari pada akhir musim
Formula 1
Schumacher orang paling berpengaruh di Formula 1 menurut voting
14 Mei 2020 03:11 WIB
Pebalap tim Ferrari Michael Schumacher melakukan selebrasi setelah menjuarai Grand Prix China di Sirkuit Internasional Shanghai (1/10/2006). Reuters/Aly Song
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2020
Tags: