KKP dorong program rehabilitasi terumbu karang
11 Mei 2020 07:23 WIB
Wisatawan saat melakukan penyelaman untuk melihat keindahan terumbu karang Pulau Senua, Desa Sepempang, Natuna, Kepulauan Riau. ANTARA/Cherman/pri.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL) mendorong program rehabilitasi terumbu karang atau "coral garden" untuk memulihkan ekosistem terumbu karang dan wisata bahari.
Direktur Jasa Kelautan (Jaskel) Ditjen PRL, Miftahul Huda mengatakan coral garden atau yang dahulu dikenal dengan rehabilitasi terumbu karang, akan digiatkan kembali.
"Keelokan atraksi selam bukan saja terumbu karangnya tetapi atraksi wisata seperti Wisata Kapal Tenggelam, Taman Kima, Coral Garden dan Marine Scaping, sedang dikembangkan oleh KKP," kata Huda dalam keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Senin.
Ia mengungkapkan ekosistem terumbu karang memiliki peran penting sebagai tempat pemijahan (breeding ground), pengasuhan (nursery ground) dan mencari makan (feeding ground) biota laut.
Selain itu, lanjut dia, terumbu karang juga berfungsi sebagai tempat wisata dan perlindungan pantai. Ekosistem terumbu karang berkontribusi lebih dari US$ 120 miliar/tahun untuk Ekonomi Global.
"Meskipun pertumbuhan coral tidak cepat, melalui pembangunan coral garden, kita ingin mengembalikan fungsi terumbu karang yang berdekatan dengan wisata," ungkapnya.
KKP melalui Program Pembangunan Desa Wisata (Dewi) Bahari yang berbasis pada Desa, berupaya untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi masyarakat pesisir dari pemanfaatan Jasa Kelautan melalui pengembangan wisata bahari.
Masyarakat sedianya akan dilibatkan dari mulai perencanaan sampai melakukan monitoring, sehingga masyarakat benar-benar memiliki rasa kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungannya.
"KKP sedang menyusun daya tampung dan daya dukung wisata bahari. Ini penting karena selain untuk pelestarian terumbu karang, pengaturan jumlah wisatawan sesuai dengan daya tampung dan daya dukung akan meningkatkan nilai jual wisata bahari. Kita berharap dengan sistem ini akan membenahi ekosistem wisata bahari kita," kata Huda.
Potensi Wisata Bahari Indonesia sebagai daya tarik wisata bagi dunia tidak dapat dipungkiri, mengingat Indonesia berada di Coral Triangle (Segitiga Terumbu Karang) dunia yang memiliki keanekaragaman hayati yang sangat kaya, baik luasannya maupun jenis terumbu karang yang dimiliki. Ada sekitar 500 jenis terumbu karang yang memikat sebagai atraksi wisata selam.
Direktur Jasa Kelautan (Jaskel) Ditjen PRL, Miftahul Huda mengatakan coral garden atau yang dahulu dikenal dengan rehabilitasi terumbu karang, akan digiatkan kembali.
"Keelokan atraksi selam bukan saja terumbu karangnya tetapi atraksi wisata seperti Wisata Kapal Tenggelam, Taman Kima, Coral Garden dan Marine Scaping, sedang dikembangkan oleh KKP," kata Huda dalam keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Senin.
Ia mengungkapkan ekosistem terumbu karang memiliki peran penting sebagai tempat pemijahan (breeding ground), pengasuhan (nursery ground) dan mencari makan (feeding ground) biota laut.
Selain itu, lanjut dia, terumbu karang juga berfungsi sebagai tempat wisata dan perlindungan pantai. Ekosistem terumbu karang berkontribusi lebih dari US$ 120 miliar/tahun untuk Ekonomi Global.
"Meskipun pertumbuhan coral tidak cepat, melalui pembangunan coral garden, kita ingin mengembalikan fungsi terumbu karang yang berdekatan dengan wisata," ungkapnya.
KKP melalui Program Pembangunan Desa Wisata (Dewi) Bahari yang berbasis pada Desa, berupaya untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi masyarakat pesisir dari pemanfaatan Jasa Kelautan melalui pengembangan wisata bahari.
Masyarakat sedianya akan dilibatkan dari mulai perencanaan sampai melakukan monitoring, sehingga masyarakat benar-benar memiliki rasa kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungannya.
"KKP sedang menyusun daya tampung dan daya dukung wisata bahari. Ini penting karena selain untuk pelestarian terumbu karang, pengaturan jumlah wisatawan sesuai dengan daya tampung dan daya dukung akan meningkatkan nilai jual wisata bahari. Kita berharap dengan sistem ini akan membenahi ekosistem wisata bahari kita," kata Huda.
Potensi Wisata Bahari Indonesia sebagai daya tarik wisata bagi dunia tidak dapat dipungkiri, mengingat Indonesia berada di Coral Triangle (Segitiga Terumbu Karang) dunia yang memiliki keanekaragaman hayati yang sangat kaya, baik luasannya maupun jenis terumbu karang yang dimiliki. Ada sekitar 500 jenis terumbu karang yang memikat sebagai atraksi wisata selam.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2020
Tags: