Solo (ANTARA News) - Pihak Pondok Pesantren Al Mukmin, Ngruki, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, mengecam pencekalan mantan pemimpin Majelis Mujahidin Indonesia, Abu Bakar Ba`asyir di Kota Malang, Jawa Timur pada Senin (20/7).

"Alasan pencekalan Abu Bakar Ba`asyir di Malang tersebut terlalu mengada-ada," kata Direktur Ponpes Al Mukmin, Wahyuddin di Sukoharjo, Selasa.

Abu Bakar Ba`asyir dilarang tampil dalam acara peringatan Isra Mikraj di Kelurahan Bumiayu, Kota Malang.

Alasan pencekalan tersebut karena ceramah agama yang disampaikan Abu Bakar Ba`asyir cenderung provokatif dan dikhawatirkan memecah belah umat Islam.

"Kami sangat kecewa terhadap adanya tindakan tersebut karena menurut kami hal tersebut tidak benar," katanya.

Menurutnya, apa yang disampaikan oleh Abu Bakar Ba`asyir adalah sesuatu yang merupakan kebenaran menurut Al Quran dan Al Hadis.

"Pencekalan yang dilakukan di Malang tersebut, menurut kami adalah tindakan yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak menyukai kebenaran yang diperjuangkan di dalam Islam," katanya.

Menurutnya, pencekalan tersebut merupakan salah satu konsekuensi yang memungkinkan terjadi pada upaya umat Islam dalam memperjuangkan kebenaran.

Selain kecaman ini, dia mengatakan, pihaknya tidak berupaya melakukan tindakan dalam menanggapi pencekalan tersebut. (*)